PANDEGLANG – Pemprov Banten berkomitmen untuk memajukan dunia
pesantren. Pemprov siap mengucurkan bantuan hibah sebesar Rp66,28 miliar
untuk ribuan pesantren di Banten. Bantuan itu akan dikelola oleh FSPP
Banten.
Ketua Presidium Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi
Banten KH Anang Azhari Ali berjanji untuk menyerahkan dana bantuan
tersebut ke semua pesantren. Penyerahan sepenuhnya melalui Presidium
FSPP kabupaten kota. “Saya yakin pengurus FSPP tidak akan mau mengambil
sepeser pun dana ponpes itu. Bantuan itu harus utuh sampai ke ponpes
masing-masing yang mendapatkan bantuan,” katanyaseusai Rapat Kerja IV FSPP Provinsi Banten di aula Ponpes Al-Mizan
Jalan AMD Kampung Cikole, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari,
Kabupaten Pandeglang, Selasa (16/1).
Anang berharap, bantuan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
pengembangan ekonomi di lingkungan pesantren. “Misalkan untuk pembinaan
pengembangan produk pesantren seperti kantin atau pengembagan pertanian
pesantren,” katnya.
Ketua Presidium FSPP Kabupaten Pandeglang Azis Nurdin menegaskan hal
yang sama. Kata dia, akan menyerahkan dana bantuan sebesar Rp20 juta per
pesantren berdasarkan penilaian yang dilakukan intern FSPP. “Soalnya di
Pandeglang jumlah ponpes ada 1.800 terdiri dari ponpes modern dan
salafi. Pemberian bantuan berdasarkan penilaian administrasi izin
operasional yayasan dan potensi produk perekonomian ponpes,” katanya.
Di tempat yang sama, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, baru
tahun ini Pemprov mengucurkan bantuan sebesar Rp66,28 miliar untuk 3.264
pesantren di Banten. “Bantuan ini untuk peningkatan sumber daya manusia
(SDM) ponpes,” kata Gubernur saat sambutan di acara raker itu.
Menurut WH, bantuan hibah itu bisa untuk insentif ustaz, operasional, dan pemberdayaan potensi ekonomi di lingkungan pesantren.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda
Provinsi Banten Irvan Santoso mengatakan, sudah menetapkan bahwa
penyaluran bantuan hibah untuk pesantren melalui FSPP. “Tinggal
teknisnya atau sedang menyiapkan SOP (standar operasional prosedur)
internalnya,” ungkap Irvan di gedung DPRD Provinsi Banten, KP3B,
Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (16/1).
Irvan menjelaskan, teknis yang dimaksud antara lain soal tata cara
pengajuan, penyaluran, hingga pelaporan. Untuk itu, pihaknya mendorong
proses pengajuan bekerja sama dengan bank syariah agar dana hibah itu
langsung ditransfer. “Bantuan diupayakan bertahap agar
pertanggungjawaban bisa diselesaikan. Karena nilainya banyak harus
disepakati dulu, dibahas dulu,” tambah Irvan.
Untuk data sementara, kata dia, saat ini berdasarkan data dari FSPP
ada 3.264 pesantren di Banten. Semua pesantren berdasarkan arahan
Gubernur Banten diharapkan dapat bantuan ini. “Kan Pak Gubernur ingin
seluruh pesantren dapat, tapi tentu tidak menyalahi aturan. Seperti
badan hukum mana yang digunakan apakah misalnya dari Kemenag atau
seperti apa,” katanya.
Mengenai penyaluran bantuan diusahakan paling lambat Maret. “SK
penerima hibahnya belum dapat. Harus jalan secepat mungkin,” katanya.
Ia menjelaskan, dana hibah itu untuk pengembangan usaha ekonomi
produktif pesantren. Di antaranya, pengembangan pertanian, perikanan,
warung, dan usaha lain. “Agar program ini berjalan dengan harapan, kami
berharap FSPP memiliki petugas pendamping yang berfungsi mulai dari
administrasi agar tepat sasaran,” tambahnya.
0 comments:
Post a Comment