Hal itu diungkapkan Sumawijaya di depan ruang kerja Wakil Gubernur
Banten, Selasa (23/1). “Dampaknya, satu rumah roboh di Binuangen,
pergeseran tanah di Bayah (Kabupaten Lebak), sekolah CMBBS (Kabupaten
Pandeglang) rusak, jalan raya Wanasalam retak-retak berat, 32 rumah
rusak berat dan ringan di Panggarangan, 6 rumah rusak di Cilograng, satu
di Lebak Gedong, dua rumah di Sobang,” ujar Sumawijaya.
Gempa yang berpusat di Kabupaten Lebak tersebut menurut Sumawijaya
hingga saat ini belum dikabarkan menelan korban jiwa. Namun menurutnya,
petugas terus melakukan pendataan, baik dampak kerusakan maupun dampak
lainnya.
Wagub, lanjut dia, akan meninjau lokasi yang terkena dampak gempa.
Seperti ke SMA Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS) di
Pandeglang dan ke Wanasalam.
Terkait bantuan, lanjut dia, BPBD Provinsi Banten dan kabupaten
sedang menyalurkan bantuan logistik, seperti pakaian, makanan, dan
tenda. “Informasi selanjutnya akan kami kabarkan setelah meninjau,”
katanya.
Seperti diketahui, gempa 6,1 SR yang berada di laut 81 km Barat Daya
Lebak, dengan kedalaman 10 Km pada Selasa (23/1) pukul 13:34:50 WIB,
menyebabkan ratusan rumah dan tempat ibadah di wilayah Lebak Selatan
rusak.
Berdasarkan pendataan sementara BPBD Lebak, kondisi rumah dalam
kondisi rusak ringan. Seperti di Kecamatan Bayah 1 masjid dan 2 rumah,
Kecamatan Wanasalam 6 rumah, Panggarangan 92 rusak, Cilograng 9 rumah
rusak, Lebak Gedong 1 rusak, Sobang 2 rumah, Cimarga 2 rumah, Sajira 1
rumah. Jumlah sementara ada 116 rumah atau bangunan yang mengalami rusak
ringan.
0 comments:
Post a Comment