SERANG, (KB).- Seluruh pasangan calon Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Serang telah menyerahkan laporan awal dana kampanye
(LADK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang. Berdasarkan LADK
tersebut, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang nomor urut
1, Vera Nurlaela-Nurhasan melaporkan dana kampanye paling besar, yakni
Rp 100 juta.
Sementara pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang nomor
urut 2, Samsul Hidayat-Rohman paling kecil, yaitu hanya satu juta
rupiah. Sedangkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor
urut 3 Syafrudin-Subadri melaporkan dana kampanye sebesar Rp 76 juta.
Rincian dana kampanye pasangan calon wali kota dan wakil wali kota
tersebut, berdasarkan rilis KPU Kota Serang yang dilihat dari saldo
rekening kampanye masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali
kota per 12 Februari 2018. Laporan dana kampanye harus diserahkan
pasangan calon ke KPU Kota Serang, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5 Tahun 2017 serta PKPU Nomor 1 Tahun
2017 sebagaimana telah diubah dengan PKPU Nomor 2 tahun 2018.
“Dengan ini Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mengumumkan Laporan
Awal Dana Kampanye (LADK) Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serang tahun 2018,” katanya Ketua KPU Kota Serang, Heri Wahidin, Rabu
(14/2/2018). Komisioner KPU Kota Serang, Fierly MM menuturkan, dana
kampanye yang digunakan pasangan calon selama masa kampanye maksimal Rp
16 milyar.
Hal tersebut dihitung dari jumlah kebutuhan dana kampanye yang
nantinya dibutuhkan oleh pasangan calon. “Ada hitungannya, dana kampanye
tertutup berapa, terbuka berapa,” katanya. Mulai 15 Februari sampai
Juni 2018, kata dia, setiap pasangan calon wali kota-wakil wali kota
sudah diperbolehkan melakukan kampanye dengan berbagai jenis.
Jadwal kampanye juga sudah ditentukan oleh KPU Kota Serang. “Jadi
kapan kampanye terbuka, tertutup, setiap paslon bahkan sudah menentukan
hari,” katanya. Jadwal kampanye diatur sedemikian rupa agar tidak
berbenturan antara satu sama lain. Harapannya benturan tim pendukung
dapat diantisipasi. “Dalam satu hari ini tidak boleh. Yang agak sulit
dikontrol itu kampanye tertutup, jadi tidak tahu ada dimana mereka,”
ucap Fierly. (







0 comments:
Post a Comment