CILEGON – Untuk kedua kalinya dalam dua pekan terakhir, sebanyak
3.000 ton beras impor asal Vietnam tiba di Dermaga V Pelabuhan Indah
Kiat Merak, Jumat (23/2). Beras milik Bulog itu diangkut menggunakan
kapal Star 126 Hai Phong dan tiba sekira pukul 08.00 WIB.
Pantauan Radar Banten, hingga pukul 15.00 WIB, kemarin, beras
tersebut belum dibongkar lantaran pihak ketiga yang melakukan
pembongkaran belum datang. Meski demikian, Bakai Karantina Pertanian
(BKP) Klas II Cilegon sudah memeriksa kelengkapan dokumen beras dan
kapal. Bahkan, petugas langsung mengambil sampel beras untuk dilakukan
uji laboratoriun.
Koordinator Fungsional Karantina Tumbuhan pada BKP Klas II Cilegon
Rahmat Kurnia mengatakan bahwa pihaknya akan mengawal ketat proses
pembongkaran beras Bulog sampai dengan uji lab dikeluarkan. “Kami
tentunya akan mengawal ketat proses pembongkaran ini sampai dengan
selesai. Seperti beras yang datang 6.000 ton sebelumnya, pembongkaran
kami kawal ketat sampai dengan gudang,” katanya.
Menurut Kurnia, hasil sementara secara fisik, beras tersebut
dinyatakan clear and clean. Meski demikian, untuk memastikan hasil
pemeriksaan, pihaknya masih harus menunggu uji laboratorium.
Pihaknya mengkhawatirkan ada hama trogoderma granarius dan sitophilus
granarius. Hama jenis itu merusak tumbuhan biji. Bila terdapat hama
tersebut secara fisik maka harus dilakukan pomigasi dan kapal harus
anchor kembali. “Kalau sudah masuk gudang kan susah kalau tidak kami
cek terlebih dahulu dan akan berbahaya kepada stok Bulog yang lain,”
katanya.
Kata Rahmat, proses pembongkaran diperkirakan berlangsung selama dua
hingga tiga hari ke depan, tergantung kondisi cuaca di Merak. “Kayak
kemarin pembongkaran diperkirakan tiga sampai lima hari malah molor
lebih dari seminggu lantaran cuaca hujan. Jika dipaksakan akan merusak
beras,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengadaan Perum Bulog Regional DKI
Jakarta dan Banten Wawan Anwar Kurniawan mengatakan, sebanyak 3.000 ton
beras impor itu akan langsung dibawa ke gudang Bulog di Cikande,
Kabupaten Serang. “Kemarin yang 6.000 ton selesai, sudah dikunci sama
Mabes Polri. Sekarang datang lagi 3.000 ton, nanti kalau sudah masuk
semua dikunci lagi oleh Mabes Polri,” katanya.
Rencananya, kata dia, beras impor akan kembali datang sebanyak 30.000
ton. Namun, dia belum bisa memastikan jadwal kedatangannya. “Kami
sifatnya hanya menerima saja. Beras impor ini kan punya pemerintah,
bukan punya Bulog. Kami hanya perantara saja,” katanya.
Sebelumnya, pada 14 Februari, pemerintah sudah mendatangkan sebanyak
6.000 ton beras impor melalui Pelabuhan Indah Kiat Merak. Dengan begitu,
sampai kini sudah sebanyak 9.000 ton beras yang tiba di Merak. Beras
tersebut oleh Bulog disimpan di Cikande sebagai stok kebutuhan nasional.
0 comments:
Post a Comment