TANGERANG-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) melakukan
deklarasi tolak dan lawan politik uang serta politisasi SARA di
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Tangerang, Rabu (14/2/2018).
Deklarasi tersebut dihadiri para pemangku kepentingan, diantaranya
calon Bupati dalam Pilbup Tangerang 2018, Ahmed Zaki Iskandar, Bawaslu
Banten, Panwaslu Kabupaten Tangerang, KPU Kabupaten Tangerang,
Kapolresta Tangerang, Dandim 0510 Kabupaten Tangerang, Kejaksaan Negeri
Tangerang, serta tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi
kemasyarakatan dan kepemudaan.
Dalam sambutannya, Koordinator Divisi SDM dan Keorganisasian Bawaslu
Banten, Ali Faisal mengatakan, politik uang dan politisasi sara adalah
penyakit yang merusak sendi-sendi demokrasi. Terutama kepemiluan
sehingga harus ditolak dan dilawan.
Ali juga mengatakan, Banten adalah daerah dengan calon tunggal
terbanyak dalam perhelatan Pilkada 2018. Meskipun calon tunggal, kata
dia, namun potensi pelanggaran Pilkada tetap ada. Sehingga proses
pengawasan harus dilakukan dalam setiap tahapan.
"Meski calon tunggal bukan berarti tidak ada masalah dalam
pelaksanaan pelanggaran pilkada.Semua tahapan harus terawasi sesuai
dengan aturan," ujarnya.
Ia mencontohkan, pelaksanaan kampanye Pilkada cukup panjang, dimulai
sejak 15 Februari sampai 23 Juni 2018. Menurutnya, direntang waktu yang
panjang tersebut, terdapat bulan yang disebutnya keramat, seperti bulan
puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Potensi politik uang pun dibulan
tersebut bisa terjadi, sehingga perlu pengawasan yang ketat dari
Panwaslu.
"Harus kita pastikan tanggal dan bulan keramat didalamnya tidak ada praktek politik uang dan sara," tambahnya.
Sementara Ketua Panwaslu Kabupaten Tangerang, Muslik mengatakan
deklarasi itu dilaksanakan secara serentak di 171 daerah yang
melaksanakan Pilkada di tahun 2018 ini.
"Deklarasi ini menjadi komitmen kita bersama untuk mengawal proses
Pilkada yang bebas dari praktek politik uang dan politisasi sara,"
katanya.
Dalam kesempatan itu, para pihak membacakan komitmen untuk menolak
serta melawan politik uang serta politisasi sara. Kemudian masing-masing
membubuhkan tanda tangan yang diawali calon Bupati Tangerang, Ahmed
Zaki Iskandar yang dalam kesempatan itu tidak didampingi calon Wakil
Bupati, Mad Romli.
"Kami mendapatkan informasi calon Wakil Bupati tidak bisa hadir
karena ada keluarganya yang meninggal dunia, tadi kami sudah mendapatkan
konfirmasi ketidakhadiran beliau," tukas Muslik.(






0 comments:
Post a Comment