![]() |
CILEGON – PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) mengklaim telah
memberikan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp7,2 miliar pada 2017.
Dividen itu mengalami peningkatan dibandingkan pada 2016 sebesar Rp6,8
miliar.
Plt Walikota Edi Ariadi mengapresiasi adanya peningkatan bagi hasil
tersebut. Meski secara umum kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) itu
mengalami pasang surut, masih memberikan keuntungan bagi pemerintah
daerah. “Walaupun banyak gelombang, alhamdulillah masih ada
keuntungan yang lebih dibandingkan tahun lalu,” ujar Edi usai menghadiri
rapat umum pemegang saham (RUPS) di Hotel Grand Mangku Putra, Jumat
(13/4).
Menurut Edi, sumber pendapatan PT PCM masih bergantung pada jasa
pandu dan tunda kapal. Belum ada sumber lain yang bisa diandalkan untuk
bisa mendongkrak pendapatan. “Kami berharap manajemen PT PCM bisa lebih
agresif dalam menjalankan bisnisnya meski selama ini kami melihat jasa
yang dilayani oleh PT PCM itu telah mendapatkan respons yang baik dari
agen kapal,” katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Komersial PT PCM Akmal
Firmansyah menjelaskan, berdasarkan hasil RUPS, pendapatan perusahaan
pada tahun 2017 tercatat mengalami peningkatan sebesar 16 persen. Dari
sebelumnya Rp98,4 miliar pada 2016 menjadi Rp 114,6 miliar. “Laba bersih
perusahaan pun meningkat sekitar delapan persen dari sebelumnya Rp25
miliar menjadi Rp29,9 miliar. Sumbangsih ke PAD dari Rp6,8 menjadi Rp7,2
miliar,” ujarnya.
Akmal menjelaskan, peningkatan pendapatan yang diperoleh perusahaan
tidak terlepas dari peningkatan pelayanan pemanduan yang dilakukan oleh
PT PCM. Selain itu juga, meningkatnya kepercayaan para agen kepada PT
PCM. “Kami juga mengucapkan terima kasih kerja sama dengan PT KBS
sehingga kerja sama ini menguntungkan buat Pemerintah Kota Cilegon,”
kata Akmal.
Untuk meningkatkan pendapatan, menurut Akmal, pihaknya ingin
melakukan pembaruan kapal. Peningkatan pelayanan jasa pandu dan tunda
harus diikuti dengan pembaruan kapal. Hal itu mengingat usia kapal yang
dimiliki oleh PT PCM sudah mencapai 15 tahun. “Sekarang kita punya tiga
kapal tugboat dan dua sewa,” katanya.
Disinggung progres rencana pembangunan Pelabuhan Warnasari, menurut
Akmal, seluruh izin secara normatif sudah dipenuhi. Kini tinggal
menunggu izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Untuk mendorong
percepatan izin itu, pemegang saham dalam hal ini Pemkot Cilegon akan
mendatangi Kemenhub. “Kami juga mohon maaf keterlambatan pembangunan
Warnasari karena keterlambatan perizinan,” katanya.
Akmal meyakini, jika infrastruktur kapal dan Pelabuhan Warnasari bisa
terealisasi, peningkatan pendapatan perusahaan pun akan jauh lebih
tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. (
0 comments:
Post a Comment