SERANG – Wakil Gubernur Andika Hazrumy meminta agar kesemrawutan
Terminal Sukadiri di Kawasan Banten Lama ditertibkan. Sebab, kawasan
tersebut akan digunakan sebagai tempat relokasi sementara pedagang kaki
lima (PKL) selama proses revitalisasi Banten Lama.
Permintaan tersebut disampaikan Andika saat meninjau persiapan
perkembangan rencana revitalisasi kawasan Banten Lama, Kamis (3/5).
“Kalau kondisinya begini, enggak akan kondusif kalau kita relokasi PKL
(pedagang kaki lima) ke sini (Terminal Sukajadi-red),” katanya di
lokasi, kemarin.
Andika memulai tinjauannya dengan memantau langsung kondisi Terminal
Sukadiri. Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PUPR) Hadi Suryadi, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman (DPRKP) M Yanuar, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Babar Suharso, dan pihak Kenadziran Tb Abbas Wase, ia melanjutkan ke
kawasan inti dan sekitar Masjid Agung.
Hasil diskusi Andika dengan para pejabat tersebut kemudian
mengarahkan Andika untuk meninjau lokasi lain yang bisa dijadikan lokasi
relokasi PKL dari lokasi asalnya di halaman depan Mesjid Banten Lama.
Karena lokasi yang ditinjau lumayan jauh di sekitar jalan masuk ke
kawasan Banten Lama, Andika dan rombongan kembali menaiki kendaraannya
masing-masing.
Sesampainya di lokasi yang dituju, Andika yang juga Ketua Tim
Koordinator Teknis Revitalisasi Banten Lama dan rombongan mendapati
sebuah kawasan yang sudah berdiri deretan kios permanen. Salah seorang
pejabat Pemkot Serang yang turut dalam rombongan mengatakan kepada
Andika, kawasan tersebut dibangun untuk menampung para pedagang di
kawasan Banten Lama. “Ini tinggal diberi listrik, PJU (penerangan jalan
umum-red) dan akses jalannya saja Pak Wagub,” kata pejabat Pemkot
tersebut kepada Andika.
Menyikapi itu, Andika langsung memerintahkan para kepala OPD Pemprov
Banten yang mendampinginya untuk mencari kemungkinan agar Pemprov bisa
melakukan pengerjaan fasilitas pendukung di kawasan tersebut. Tujuannya
agar kios-kios tersebut dapat menarik pada pembeli yang melakukan ziarah
atau berkunjung ke Banten Lama.
Ia mengaku optimistis revitalisasi kawasan Banten Lama sesuai target.
“Sekarang memang baru tahap revitalisasi kawasan inti yang meliputi
kawasan Mesjid Banten Lama,” kata Andika saat disinggung masih
semrawutnya kawasan Banten Lama oleh awak media.
Lebih lanjut Andika menunjuk kondisi akses jalan menuju kawasan
Banten Lama dari berbagai arah, yang sudah semuanya dibetonisasi oleh
Pemprov Banten. Menurutnya, hal tersebut adalah perkembangan yang paling
nyata yang sudah dilakukan Pemprov Banten dalam merevitalisasi kawasan
Banten Lama, sejak proyek tersebut dicanangkan pertengahan tahun lalu.
“Tadi lewat mana? Bagus gak jalannya?,” ujarnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan
mengalokasikan anggaran Rp220 miliar secara bertahap selama tiga tahun
untuk menata atau merevitalisasi Kawasan Wisata Ziarah Mesjid Agung
Banten Lama di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Penganggaran
akan dilakukan mulai pada APBD Banten 2018 sebanyak Rp 100 miliar.
Sebelumnya, Pemkot Serang selaku leading sector revitalisasi
Banten Lama mengajukan anggaran Rp 280 miliar. Setelah dilakukan
penghitungan kembali, Pemprov Banten menyepakati kebutuhan anggaran
untuk revitalisasi maksimal Rp 220 miliar.
Pemprov Banten mengambil alih pekerjaan pembangunan revitalisasi yang
sebelumnya kewenangan Pemkot Serang. Itu dilakukan sesuai rekomendasi
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
selaku pihak yang berwenang dengan revitalisasi cagar budaya.
0 comments:
Post a Comment