
SERANG, (KB).- Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah
meminta seluruh kepala desa (kades) untuk mengajukan proposal permintaan
ambulans desa kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. Hal tersebut
dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang saat ini masih terbatas dengan akses jalan dan ambulans.
“Anggaran untuk ambulans di 2018 ini ada, tapi enggak selengkap
ambulans di rumah sakit. Itu namanya ambulans desa,” katanya, belum lama
ini. Ia menuturkan, saat ini sudah ada desa yang mengajukan proposal
mengenai permintaan ambulans tersebut. Ia berharap, 326 desa yang ada
segera mengajukan. Kemudian, pihaknya akan meminta kepala Dinas
Kesehatan untuk memasukkan anggaran operasional ambulans tersebut ke
anggaran desa.
Menurut dia, jika ambulans satu kecamatan hanya satu, maka akan
mempersulit pelayanan masyarakat. Namun, jika terlalu banyak juga akan
menyebabkan membengkaknya biaya operasional. “Makanya, kami taro di desa
dengan operasional dari anggaran desa,” ujarnya.
Sementara, untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di masyarakat,
selain ketersedian ambulans desa, ucap dia, Pemkab Serang juga selama
ini terbantu dengan adanya kader kesehatan. Sebab, jika tidak ada kader,
masyarakat kebingungan saat sedang sakit. Meski demikian, pemkab
mengakui, jika reward untuk para kader saat ini masih kecil.
“Sebetulnya, saya malu reward ini kecil, tapi kalau dijumlahkan mah
besar juga,” tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Sri Nurhayati menuturkan,
total Posyandu saat ini sebanyak 1.533. Satu Posyandu difasilitasi oleh
lima orang kader, sehingga total kader yang ada sebanyak 7.665,
sedangkan untuk reward-nya, dalam sebulan hanya mendapatkan Rp 75.000
per orangnya.
“Memang kalau melihat per orangnya (reward) tidak manusiawi, jadi
kami tidak pernah bilang itu honor, karena kurang pantas, makanya kami
sebut reward. Tapi, kalau dikalikan 1.533 kader dikali 12 bulan itu bisa
Rp 7,5 miliar,” katanya, Ahad (20/5/2018).
Menurut dia, fungsi Posyandu amatlah penting. Sebab, mereka berperan
untuk mendeteksi tumbuh kembang bayi di tiap wilayah. Dengan
berfungsinya Posyandu, maka deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita
bisa berjalan maksimal. “Sehingga, tidak ada lagi gizi buruk. Memang ada
saja gizi buruk yang belum tertangani dengan baik. Makanya, saya mohon
kader dan kepala Puskesmas untuk melihat lagi,” ucapnya. (
0 comments:
Post a Comment