JAKARTA – Lagu Indonesia Raya akhirnya berkumandang di arena Sport
Center Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, setelah cabang olahraga
panjat dinding Asian Games 2018 menyumbang medali emas melalui Aries
Susanti Rahayu, Kamis (23/8).
Emas di Jakabaring merupakan yang pertama kali sejak Asian Games 2018
dibuka pada 18 Agustus lalu. Tidak hanya emas, cabang olahraga panjat
dinding juga menyumbang satu perak dan satu perunggu, masing-masing
diraih Puji Lestari dan Aspar Jaelolo.
Indonesia juga kembali menambah pundi-pundi emas yang disumbangkan
cabang olahraga paralayang melalui Jafro Megawanto. Dengan perolehan
tersebut, Indonesia masih berada di peringkat lima klasemen sementara
dengan mengantongi 8 emas, 6 perak, dan 10 perunggu.
Sedangkan Tiongkok masih belum tergoyahkan di posisi puncak dengan 55
emas, 40 perak, dan 21 perunggu. Jepang berada di posisi kedua dengan
25 emas, 28 perak, dan 33 perunggu.
Sementara itu, Korea berada di peringkat tiga dengan 16 emas, 20
perak, dan 27 perunggu. Disusul Iran yang mengemas 10 emas, 9 perak, dan
8 perunggu.
Sementara satusatunya negara Asia Tenggara yang menjadi saingan berat
Indonesia adalah Thailand, yang berada di peringkat enam dengan 6 emas,
4 perak, dan 16 perunggu.
Aries Susanti menyumbang emas di nomor speed climbing putri dengan
mengalahkan rekan senegaranya, Rahayu Puji Lestari, setelah terjadi all
Indonesian final. “Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung,
terutama keluarga saya.
Saya minta maaf jika selama ini kurang bisa kumpul di rumah. Ini
berkat dukungan dan doa mereka,” papar Aries usai pengalungan medali
sambil berkaca-kaca.
Sementara satu emas lainnya dari cabang olahraga paralayang nomor
Ketepatan Mendarat (KTM) individual putra atas nama Jafro Megawanto, di
Puncak, Cisarua, Bogor.
“Target Menpora dua emas terpenuhi,” ujar Kepala pelatih paralayang Indonesia, Gendon Subandono. ben/Ant/S-1
0 comments:
Post a Comment