JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi
Birokrasi (RB), Syafruddin, menegaskan dirinya akan fokus menyelesaikan
program kerja yang sudah disusun oleh pendahulunya, Asman Abnur.
“Dalam waktu satu tahun lebih sedikit ke depan ini, saya akan
menyelesaikan program yang telah dirancang untuk lima tahun. Ya, saya
selesaikan saja,” ujar Syafruddin setelah dilantik di Istana Negara,
Jakarta, Rabu (15/8).
Menurut Syafruddin, kinerja Asman selama menjabat sebagai Menteri
PAN-RB sangat baik. Kinerjanya mendapatkan apresiasi dari kementerian
dan lembaga. Ketika ditanya apa yang menjadi prioritas Syafruddin dalam
jabatan barunya, dia menjawab dengan jawaban yang sama.
Salah satu program yang akan menjadi fokus yakni perekrutan calon
pegawai negeri sipil (CPNS). “Ya, intinya menyelesaikan target yang
belum selesai dan sudah direncanakan oleh menteri yang lama,” ujar dia.
Presiden Jokowi melantik Syafruddin sebagai Menteri PAN-RB pada Rabu
pagi. Dia menggantikan Asman Abnur yang mengundurkan diri karena PAN,
partai politik tempatnya bernaung, tidak lagi mendukung Jokowi pada
Pemilu 2019.
Prosesi pelantikan dipimpin Presiden Joko Widodo, di Istana Negara,
Jakarta. Reshuffle ini merupakan kali keempat selama hampir empat tahun
pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berjalan.
Alasan perombakan beragam, misalnya ketidakpuasan terhadap kinerja
pejabat lama, mengisi kekosongan posisi, maupun alasan penyegaran
kabinet. Reshuffle pertama dilakukan saat pemerintahan Jokowi-JK
berjalan 10 bulan, tepatnya pada Rabu, 12 Agustus 2015.
Saat itu, terdapat empat posisi menteri dan jabatan lain di kabinet
yang mengalami perubahan, di antaranya Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Darmin Nasution, didapuk sebagai Menko Bidang Perekonomian
yang sebelumnya dipegang oleh Sofyan Djalil.
Reshuffle II pada 27 Juli 2016, Presiden Jokowi kembali melakukan perombakan kabinet.
Ada pergantian pada posisi 13 menteri dan satu badan, di antaranya
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dicopot dari jabatannya, dan posisi
Menhub digantikan oleh Budi Karya Sumadi.
Reshuffle ketiga dilakukan Jokowi pada 17 Januari 2018. Hanya satu
kementerian yang mengalami perubahan ditambah dengan beberapa lembaga
pemerintahan nonstruktural.
Menteri Sosial Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengundurkan
diri karena mengikuti Pilkada Jawa Timur. Posisinya digantikan oleh
Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham.
Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan digantikan oleh
Moeldoko. Teten ditugaskan sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden.
Sedangkan reshuffle IV dilakukan pada 15 Agustus 2018.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reform
0 comments:
Post a Comment