JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda kehormatan
berupa Bintang Mahaputra, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa
kepada delapan tokoh, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).
Penghargaan ini diberikan karena mereka dinilai berjasa kepada bangsa
dan negara.
Penganugerahan yang diberikan kepada delapan tokoh ini dalam rangka
memperingati HUT ke-73 RI. Pertama, anggota DPD 2009–2014 dan 2014–2017,
Gusti Kajeng Ratu Hemas mendapatkan Bintang Mahaputra Utama. Kedua,
Dato Sri Prof DR Tahir, MBA pendiri dan CEO Grup Mayapada yang
memperoleh tanda kehormatan Bintang Mahaputera Naraya. Ketiga, Dr H
Abbas Said SH (Wakil Ketua Komisi Yudisial periode 2013–2015) memperoleh
tanda kehormatan Bintang Mahaputera Naraya. Keempat, Dr Abdul Haris
Semendawai SH, LLM (Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban periode
2008–2018) memperoleh tanda kehormatan Bintang Mahaputera Naraya.
Keempat tokoh itu menerima tanda kehormatan berdasar Keppres RI Nomor
97/TK/Tahun 2018 tanggal 18 Agustus 2018. Tokoh lainnya, RJ Katamsi
(perupa dan pendidik) dan Prof Dr RM Soedarsono (penari dan akademisi)
menerima tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma berdasar Keppres
RI Nomor 98/TK/Tahun 2018 tanggal 14 Agustus 2018. Dua tokoh lainnya
adalah Dr Sumarsono MDM (Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri) menerima
tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama.
Sementara itu H Khairul Alam S.Sos, MSi (Karo Umum Kemenko Polhukam)
menerima Bintang Jasa Naraya. Dua tokoh terakhir menerima tanda
kehormatan berdasar Keppres Nomor 99/TK/TAHUN 2018 tanggal 14 Agustus
2018. Pengakuan Negara Sumarsono mengatakan penghargaan yang diterima
ini merupakan penghormatan sekaligus kebanggaan.
Bintang penghargaan ini adalah bentuk pengakuan negara atas dedikasi,
loyalitas, dan kontribusinya selama mengabdi pada negara. “Saya
tentunya merasa bangga dan tentunya sangat berterima kasih, sebagai abdi
negara saya selalu berusaha melakukan dan bekerja dengan baik,” kata
Sumarsono.
Sumarsono mengaku tak menyangka akan mendapat penghargaan yang
membuatnya bangga. Ia tak pernah berpikir selama berkarier sebagai
birokrat bakal mendapat penghargaan yang menurutnya terhormat. Ia telah
mengabdi 33 tahun di birokrasi. Selama ini yang jadi rumusnya dalam
bekerja, mengabdi penuh dedikasi.
Tidak pernah memikirkan kelak akan mendapatkan penghargaan bintang
jasa ini. Sumarsono pun kemudian sedikit bercerita tentang kariernya di
Kemendagri. Kariernya merangkak dari bawah. Sampai kemudian dipercaya
memegang posisi jabatan. Hampir sebagian besar jabatan yang pernah
dimandatkan padanya adalah jabatan dengan persoalan sulit. Sampai
kemudian di era Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, ia dipercaya
memangku jabatan sebagai Dirjen Otda Kemendagri.
0 comments:
Post a Comment