CILEGON – Pemandangan arena pelaksanaan upacara
pengibaran bendera merah putih dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan
RI yang ke-73 di Alun-alun Cilegon, Jumat (17/8/2018) menjadi
pergunjingan sejumlah tamu undangan yang hadir.
Betapa tidak, dari seberang barisan kursi tamu undangan terlihat
jelas beragam jenis, warna dan aneka ukuran tenda pedagang yang menjadi
‘hiasan’ yang terdapat di belakang peserta upacara lengkap dengan aneka
permainan seperti komedi putar dan lainnya yang biasa beroperasi pada
malam hari.
“Rasanya terkesan merusak pemandangan di Alun-alun ya, kalau bisa
ditata atau ditutup agar tidak merusak pemandangan, tentu kan lebih
baik,” ucap salah seorang tamu undangan sebelum rangkaian upacara
dimulai.
Menanggapi hal itu, Plt Walikota Cilegon, Edi Ariadi yang sekaligus
menjadi Inspektur upacara segera menepisnya. Edi beralasan, keberadaan
tenda-tenda dan aneka permainan itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah
terhadap pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). “Jangan dilihat
jeleklah, justru harus (lebih ditata) supaya kelihatan enak di situ.
Harusnya juga nanti pedagang di situ sudah harus ikut apel juga tuh,”
kilahnya usai upacara.
Dikatakan, aktivitas aneka hiburan dan tenda-tenda pedagang itu
berada di atas lahan milik PT Krakatau Steel (KS) di luar luas 31.800
meter persegi, lahan milik Alun-alun Cilegon. Lebih jauh Edi bahkan
menolak anggapan bila kondisi itu sudah membuat Alun-alun terkesan
kumuh.
“Itu (tempat berdirinya tenda dan hiburan) masih lahan milik KS,
sudah berkoordinasi dengan kita. Sudah baik kok KS itu jangan dimarahi
aja,” imbuhnya.
Di bagian lain, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota
Cilegon Tb Dikrie Maulawardhana mengaku tidak dapat berkomentar banyak
terkait dengan aktivitas perdagangan di atas lahan KS tersebut. “Apa?
tenda-tenda sama komedi putar itu yah? Wah saya ngga tahu, lagian mereka
juga datang ga seizin saya,” ucapnya singkat. (dev/red)
0 comments:
Post a Comment