Petugas PLN saat melakukan perbaikan pada gardu tiang listrik.
|
TANGERANG-PLN berhasil mengurangi pemadaman akibat gangguan
pada pembangkit Cirebon Energy Power berkapasitas 660 MW dan PLTU
Suralaya unit 8 berkapasitas 590 MW, serta menurunnya muka air di Waduk
Saguling dan Cirata. Upaya perbaikan ini terus dilakukan dengan target
nyala untuk seluruh pelanggan.
Sebelumnya, Rabu (26/9/2018) kedua pembangkit ini mengalami gangguan
yang memaksa PLN melakukan pemadaman di sebagian wilayah Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur karena mengalami penurunan
tegangan di sistem 500 kV hingga 10% di Cirebon.
“Rabu (26/9/2018) malam, beban puncak sistem kelistrikan Jawa-Bali
capai 26.750 MW, sedangkan total daya mampu 26.900 MW. Sebenarnya daya
mampu cukup, namun ada keterbatasan transfer energi dari pembangkit di
Jawa Timur ke Jawa Barat akibat tegangan rendah di Cirebon," jelas I
Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat.
Sementara itu, lanjut dia, kondisi Pembangkit di Jawa Barat yang
sudah sejak Juli 2018 mengalami penurunan kemampuan akibat gangguan pipa
gas milik CNOOC menyebabkan PLTGU Cilegon kehilangan daya sebesar 300
MW. Maka gangguan di PLTU Suralaya, PLTU IPP Cirebon dan penurunan muka
air di PLTA Cirata hari ini menyebabkan terjadi pemadaman sebesar 500
MW,” ungkapnya.
Saat ini kami sedang melakukan penormalan secara bertahap terhadap
Gardu Induk yang berada di Jateng, DIY, Jatim, Banten dan Jawa Barat.
"Bagi para pelanggan yang terkena dampak pemadaman, kami mohon maaf
atas ketidaknyamanan ini. PLN tetap berkomitmen untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat, dengan harapan listrik bisa segera
menyala dan kembali menikmati pelayanan," tutup Made.(






0 comments:
Post a Comment