Tuesday, 4 December 2018

Ekspor Dibayangi Ketidakpastian Global


JAKARTA - Indonesia perlu memanfaatkan dan mengantisipasi risiko ketidakpastian global yang ditimbulkan oleh kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok untuk menangguhkan pengenaan tarif baru dalam 90 hari di tengah peningkatan eskalasi perang dagang.
Ketidakpastian global tersebut diperkirakan mengancam kinerja ekspor Indonesia sehingga perlu diantisipasi, antara lain dengan melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor. Ekonom Indef, Achmad Heri Firdaus, mengatakan “gencatan senjata” perang dagang tersebut bersifat temporer, yakni 90 hari.
Oleh karena itu, Indonesia harus tetap mengantisipasi ketidakpastian itu. “Dalam satu bulan ke depan, perlu dilihat lagi realisasi dari kesepakatan terbaru antara Tiongkok dan AS tersebut. Apakah benar direduksi tarifnya, kalau nggak dikurangi artinya masih menimbulkan ketidakpastian,” kata dia, di Jakarta, Senin (3/12).
Untuk itu, Heri pun menyarankan agar negara berkembang mitra dagang Tiongkok dan AS berkonsolidasi secara bilateral. Artinya, Indonesia juga harus memanfaatkan momentum ini untuk melakukan diversifikasi pasar. “Kita harus memetakan produk apa yang bisa diekspor selama perang dagang, misalnya kelapa sawit.
Tiongkok menunda pembelian minyak nabati dari Amerika. Nah, ketika Tiongkok butuh dan tidak mau beli dari AS, mereka bisa beli ke Indonesia, yaitu minyak sawit untuk pengembangan biodiesel di sana,” jelas dia. Menurut Heri, tujuan akhir dari antisipasi perkembangan global ini adalah memperbaiki defisit neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/ CAD) Indonesia.
“Salah satu cara untuk memperbaiki CAD yang sustaine adalah dengan meningkatkan ekspor. Kalau kita terbatas pasarnya dan barangnya itu-itu aja, apa yang mau dieskpor? Dan, mau di ekspor ke mana?” tukas dia. Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan Indonesia harus menyiapkan negosiator yang unggul disertai materi dan posisi yang jelas untuk menghadapi era perang dagang bilateral dan melemahnya mekanisme solusi multilateral yang makin kompleks.
Dalam laman media sosial resmi, Sri Mulyani menjelaskan persiapan patut dilakukan karena pemulihan ekonomi yang masih belum merata. Terlebih, kebijakan ekonomi antara negara yang makin tidak sinkron diperparah oleh kebijakan konfrontasi perdagangan. “Perang dagang telah melahirkan keinginan G20 untuk melakukan reformasi multilateral dalam World Trade Organization (WTO),” ujar dia, seperti dikutip Antara, Minggu (2/12).

Impor Otomotif

Seperti dikabarkan, pertemuan Presiden AS, Donald Trump, dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada forum G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12), menghasilkan keputusan penundaan kenaikan tarif pada produk ekspor Tiongkok senilai 200 miliar dollar AS yang sebelumnya dijadwalkan pada 1 Januari 2019.
“Gencatan senjata” yang ditandai dengan penundaan kenaikan tarif impor AS dari 10 persen menjadi 25 persen itu akan diberlakukan selama 90 hari. Presiden Trump mengungkapkan Tiongkok telah setuju untuk memotong tarif impor mobil buatan AS. Kebijakan ini dinilai berdampak positif bagi produsen mobil Tesla Inc dan BMW yang memproduksi mobil di Negara Paman Sam untuk diekspor ke Tiongkok.
Seperti dikutip dari laman South China Morning Post, Senin, Trump mengatakan di Twitter bahwa Tiongkok sepakat mengurangi dan menghapus tarif atas mobil dari AS yang masuk ke Negeri Tirai Bambu itu. Saat ini, tarifnya mencapai 40 persen.
Kesepakatan itu dinilai akan mendorong produsen mobil AS yang sempat terpukul keras ketika Tiongkok meningkatkan pungutan atas mobil buatan AS pada Juli sebagai bagian dari paket tarif balasan perang dagang. Tiongkok, pasar mobil terbesar di dunia, menaikkan tarif impor otomotif AS menjadi 40 persen dan memaksa banyak produsen mobil menaikkan harga.
Ini berdampak besar pada ekspor kendaraan penumpang AS yang dikirim ke Tiongkok tahun lalu. Kenaikan tarif impor tersebut membuat mobil buatan AS seperti Lincoln Tesla dan Ford Motor Co mengalami kerugian besar.
Menurut Asosiasi Kendaraan Penumpang Tiongkok, sekitar 13,5 miliar dollar AS dari total 51 miliar dollar AS nilai impor kendaraan Tiongkok pada 2017, dari Amerika Utara. Impor itu termasuk kendaraan Eropa yang dibuat di AS seperti BMW. Volume kendaraan yang diimpor Tiongkok dari AS tahun lalu itu mencapai 280.200 unit.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support