![]() |
Satgas Pangan Polres Metro Tangerang AKP
Supriyanto saat menunjukan membawa sampel makanan yang terbukti
mengandung bahan berbahaya di Pasar Anyar, Kamis (19/12/2018)
|
TANGERANG-Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 biasanya diisi masyarakat dengan
kegiatan berkumpul dan makan-makan. Masyarakat pun mulai berbelanja
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun momen itu kerap dimanfaatkan onkum menjual bahan makanan yang mengandung bahan kimia bebahaya, demi mendapat keuntungan.
Seperti di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Satgas Pangan Polres Metro
Tangerang bersama Dinas Pangan setempat yang menemukan sejumlah usus dan
daging ayam yang terindikasi mengandung formalin.
Hal itu diketahui saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) menjelang
Natal dan Tahun Baru 2019 di Pasar Anyar, Kamis (19/12/2018).
Kabid Pertanian Dinas Pangan Kota Tangerang Ibnu Ariefyanto
mengatakan, bahwa dalam sidak tersebut petugas menyita sejumlah usus dan
daging ayam yang telah diperiksa.
"Kami temukan usus dan daging ayam mengandung formalin dan jenis
bahan pengawet berbahaya lainnya. Selain itu, kami juga menyita beberapa
sayuran yang mengandung pestisida dari pedagang," ujarnya.
Ibnu menjelaskan, sejumlah produk makanan yang diamankan itu, hanya
terdapat di lima pedagang, tidak menyeluruh. Petugas pun membawa sampel
makanan yang terbukti mengandung bahan berbahaya tersebut untuk
dilakukan uji laboratorium.
"Barang yang kami sita itu kami bawa untuk dijadikan sample produk uji laboratorium," ucapnya.
Sementara itu, Tim Satgas Pangan dari pihak Polres Metro Tangerang,
AKP Supriyanto menambahkan, sidak tersebut tidak hanya meninjau bahan
pangan yang mengandung pengawet berbahaya, melainkan juga memantau harga
jelang Natal dan Tahun Baru 2019.
"Hasil pantauan kami bersama di Pasar Kota Tangerang, ada beberapa
bahan pokok yang harganya stabil seperti beras, tapi juga ada yang
meningkat," ujarnya.
Dari hasil tanya jawab kepada pedagang, Supriyanto menambahkan,
kenaikan harga disebabkan keterhambatan pengiriman serta kenaikan harga
dari pihak distributor.
"Meningkatnya rata-rata disebabkan dari distributornya. Karena
pedagang disini banyaknya barang jualan mengambil dari luar kota,"
ujarnya.
Menurut Supriyanto, stok bahan pokok di Kota Tangerang dinyatakan
masih mencukupi. Oleh karenanya, satgas pangan yang telah terbentuk akan
terus memantau harga maupun stok di pasar. Hal tersebut guna menjaga
kestabilan pangan di kota seribu industri tersebut.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa menjaga kestabilan harga," paparnya.
Supriyanto berharap, setelah sidak ini pedagang bisa tertib menjaga
kualitas dagangannya, jangan sampai menjual produk yang membahayakan
konsumen.
"Harapannya tidak ada lagi pedagang nalal, kalau masih ada ya kami akan tindak tegas," imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment