SERANG, (KB).- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten
Serang menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 meningkat
hingga 80 persen. Oleh karena itu, Pemilu 2019 berharap tidak dicederai
oleh pemilih golput.
Komisioner KPU Kabupaten Serang Idrus mengatakan, harapannya
partisipasi pemilih Pemilu 2019 bisa mencapai 80 persen. Selain soal
partisipasi, diharapkan juga keamanan, kualitas pemilih dan kualitas
pemilu tidak dicederai dengan banyaknya golput.
“Terus kita juga harus menangkal hoax dan provokasi. Jadi kita harus
meredam itu. Kita harus menjaga keamanan dan ketertiban serta kenyamanan
pemilu,” ujarnya kepada Kabar Banten, usai menggelar Sosialisasi Pemilu
Tahun 2019 bersama bagian Kesbangpol Kabupaten Serang di Aula Kecamatan
Mancak, Kamis (13/12/2018).
Idrus mengatakan, pada sosialisasi itu pihaknya juga menyampaikan
soal waktu pencoblosan, mekanisme pemilihan hingga jumlah calon
legislatif yang terdaftar di DCT yakni sebanyak 677 calon.
“Kemudian, disampaikan bahwa informasi tahapan tentang kepemiluan,
jumlah dapil, jumlah kursi per dapil dan masyarakat antusias. Kami
pesannya dua, pertama menyampaikan kepada peserta sosialisasi tentang
informsi pemilu ini. Kedua tolong disampaikan kepada masyarakat yang
tidak sempat hadir,” ucapnya.
Sementara, Kepala Bagian Kesbangpol Kabupaten Serang Ade Hadi Sukalta
mengatakan, pada intinya sosialisasi itu untuk memberikan informasi
agar masyarakat mengetahui bahwa pada 2019 ada pemilu dan pilpres.
“Sebagian besar sudah memahami ada Pemilu di 2019. Cuma hanya tinggal
pendalaman dari KPU dan Bawaslu,” tuturnya.
Selain di Mancak, kata Ade, sosialisasi juga dilakukan di Kecamatan
Pulo ampel dan Cinangka. “Kalau kondisi sekarang masih aman dan
terkendali. Partisipasi mudah-mudahan mencapai dan meningkat tidak
mengecewakan,” katanya.
Kepala Sub Bagian Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kabupaten Serang
Dik Dik Abdul Hamid mengatakan, dalam hal ini Pemkab Serang melalui
Kesbangpol memiliki kewajiban untuk menyosialisasikan pemilu. Hal itu
dilakukan untuk menaikkan partisipasi pemilih.
“Kita mengundang dari KPU dan Bawaslu sebagai narasumber. Sosialisasi
ini perlu dilakukan karena pemilu saat ini berbeda dengan pemilu
sebelumnya terutama dari jumlah kertas suara. Kalau dulu empat lembar
sekarang lima lembar,” ujarnya.
Dik Dik mengatakan, sebagian masyarakat sudah mengerti dan
mengetahui. Akan tetapi, masih ada masyarakat yang perlu diberi
pemahaman. “Materi yang disampaikan berapa jumlah DPD untuk Banten dan
siapa saja, begitu juga dengan caleg dan presiden siapa saja calonnya,”
ucapnya.
Sedangkan untuk sosialisasi, pada anggaran kali ini baru tiga
kecamatan yakni Pulo ampel, Cinangka dan Mancak. Kecamatan itu dipilih
karena pihaknya fokus sosialisasi pada desa terpencil. “Di Pulo Ampel
masuk daerah terpencil yaitu Nangka Bubur dan Kedung Soka. Kalau
Cinangka itu Cikolelet dan Mancak itu Desa Cikedung,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment