![]() |
Presiden Jokowi saat penyerahan dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2019 kepada untuk kementerian dan lembaga (K/L), di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/12). (ist) |
JAKARTA – Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya
kehati-hatian dalam penggunaan anggaran negara. Jangan sampai
disalahgunakan sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
rakyat.
” Jangan sampai ada anggaran yang disalahgunakan sehingga tidak dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat,” kata Jokowi saat penyerahan
dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2019 kepada untuk
kementerian dan lembaga (K/L), di Istana Negara, Jakarta, Selasa
(11/12).
“Jangan ada yang bermain-main lagi dengan korupsi. Jangan ada
penyalahgunaan anggaran, pemborosan, mark up, dan perbuatan menyimpang
lainnya,” tandas Kepala Negara.
Acara itu juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan para menteri
serta pimpinan lembaga negara. Jokowi mengingatkan kembali bahwa
penggunaan anggaran harus berfokus pada dampak nyata yang dapat
dirasakan, bukan sekadar apa yang dikerjakan.
“Alokasi anggaran harus betul-betul dominan untuk kegiatan utama,
bukan habis untuk kegiatan-kegiatan pendukung, seperti kebanyakan rapat,
perjalanan dinas, dan honorarium,” tuturnya.
Jokowi menjelaskan sekarang ini l diserahkan DIPA kepada kementerian,
lembaga yang nilainya mencapai Rp855,4 triliun dan juga disampaikan
dana transfer ke daerah dan dana desa di 2019 sebesar Rp826,8 triliun
kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah.
Dalam APBN 2019, Pemerintah telah mengalokasikan belanja negara
sebesar Rp2.461,1 triliun. Sementara dari sisi pendapatan negara
ditetapkan sebanyak Rp2.165,1 triliun.
“Pemerintah harus bekerja keras untuk mencapai target penerimaan
tersebut baik dari sisi perpajakan maupun bukan pajak, ” Jokowi
menegaskan.
0 comments:
Post a Comment