![]() |
Kegiatan perayaan ulang tahun Kampung Bekelir yang
berusia setahun di Jalan Kali Pasir RW 01, Kelurahan Babakan, Kecamatan
Tangerang, Kota Tangerang, Sabtu (15/12/2018).
|
TANGERANG-Pada 19 November 2018 kemarin, destinasi wisata
unggulan di Kota Tangerang, Kampung Bekelir genap berusia setahun. Meski
masih baru, kampung bertema warna-warni ini berhasil menyabet dua
penghargaan.
Selain itu, kampung yang kaya akan mural ini merefleksikan diri
sebagai referensi bagi kampung lain untuk mengubah pemukimannya menjadi
kampung tematik.
Milad Kampung Bekelir setahun ini dirayakan dengan meriah di Jalan
Kali Pasir RW 01, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota
Tangerang, Sabtu (15/12/2018).
Puluhan pengunjung yang hadir dalam acara ulang tahun tersebut
disuguhkan penampilan tarian asal Cipadu, RBT Band, hingga akustik.

Kepala Disbudpar Kota Tangerang Rina Hernaningsih mengatakan, selama
setahun ini Kampung Bekelir dapat meningkatkan perekonomian warga.
Menurutnya, warga setempat menjual berbagai produk seperti kerajinan
hingga kuliner khas lokal bagi wisatawan yang berkunjung ke Kampung
Bekelir.
"Sekarang lebih maju ya, banyak yang jualan makanan, kafe-kafe
sehingga peningkatan ekonomi warga mulai terwujud," ujarnya sambil
menunjuk jajanan Kampung Bekelir di sepanjang tepi sungai Cisadane.
Rina menuturkan, Kampung Bekelir juga berhasil menyabet penghargaan
juara II Pesona Indonesia dengan kategori kampung kreatif serta
menjuarai kampung PHBS se-Kota Tangerang.Mudah-mudahan kedepan dengan adanya penghargaan, masyarakat lebih antusias menjaga kampungnya selalu bersih," tuturnya.
Sementara itu, Ketua RW 01 Kelurahan Babakan M Kholik mengungkapkan
bahwa kampung ini masih tetap eksis menjadi destinasi wisata di Kota
Tangerang yang kerap dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.
"Di sini masih eksis, masih banyak pengunjung setiap harinya terutama
dari kalangan mahasiswa untuk membuat skripsi karya ilmiahnya,"
ungkapnya.
Kholik mengatakan, kampung yang semula kumuh ini juga diadopsi oleh
kampung lainnya untuk mengubah pemukimannya jadi memiliki nilai kearifan
lokal, misalnya seperti Kampung Markisa dan Kampung Batik.
"Kampung ini sekarang sudah menjadi motivasi. Artinya, kampung lain
banyak yang meniru dan mudah-mudahan ini menjadi motivasi hingga daerah
lain," imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment