PANDEGLANG – Puluhan
kilometer jalan desa di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang
kondisinya memprihatinkan karena rusak parah. Karena tidak bisa
dilintasi kendaraan, seorang pasien kritis terpaksa dibopong warga
berjalan kaki tandu dari kain sarung.
Jalan rusak di antaranya berada di Kampung
Gebluk, Desa Tanjungan. Pantuan yang dilansir iNews.id, warga membopong
seorang anggota keluarganya yang sakit dengan tandu bambu dan sarung.
Mereka melintasi jalan berlumpur dan becek menuju pusat pelayanan
kesehatan terdekat.
Dalam rekaman video amatir, banyak motor
dan mobil yang nekad melintas di jalan tersebut. Namun roda kendaraan
mereka malah terendam lumpur basah, sehingga menyulitkan bergerak.
Bahkan, warga ramai-ramai membantu evakuasi mobil yang terjebak di sana.
Para pelajar pun merasakan mirisnya
berdomisili di sekitar jalan berlumpur tersebut. Mereka harus berjalan
kaki kurang lebih sejauh tiga kilometer menuju sekolah. Sebab, tidak ada
jalur tersebut memang tidak dilewati kendaraan.
“Inginnya jalan di aspal. Biar kalau jalan
ke sekolah tidak harus lepas sepatu,” kata seorang siswa SD di Kampung
Gebluk, Wawan, Jumat (1/2/2019).
Ternyata, bukan baru-baru ini saja belasan
kilometer jalan di sana dalam kondisi rusak parah. Sudah puluhan tahun
Pemerintah Provinsi Banten serta Pemerintah Kabupaten Pandeglang tak
melirik infrastruktur di desa tersebut.
“Sudah lama banget seperti ini. Sejak saya kecil jalannya memang sudah
berlumpur begini,” kata Nani (40) seorang ibu rumah tangga di wilayah
tersebut.
Di saat musim pemilu, kata dia, banyak
calon-calon legislatif dan kepala daerah yang datang ke kampung tersebut
memberikan janji akan membenahi jalan di sana. Sayangnya, sampai
sekarang tidak ada yang direalisasikan.
Masalahnya, di musim penghujan kondisi
jalan akan semakin parah. Aktivitas warga bisa sampai lumpuh, karena
mereka sudah tidak mungkin melintasi jalur berlumpur tersebut meski
harus berjalan kaki.
0 comments:
Post a Comment