Sunday, 24 February 2019

Pengamat: Prabowo Terlalu Baik ke Jokowi


JAKARTA – Dalam debat putaran kedua, Minggu (17/2/2019) yang lalu, Joko Widodo  (Jokowi) dan Prabowo Subianto menunjukkan gayanya yang berbeda.
Menurut pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, Jokowi tampil dengan gaya menyerang atau agresif, sementara Prabowo tampil dengan gaya patriot, negarawan dengan mengeluarkan gagasan atau narasi besar walaupun belum tuntas dijelaskan secara operasional dan teknis misalnya mengatakan bahwa ‘kami punya falsafah dan strategi lain’.
“Jokowi tampil penuh percaya diri, menguasai materi, dan sempat melakukan serangan terukur dan bahkan serangan menohok pada Prabowo,” ujarnya Pangi yang juga Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, dalam keterangan persnya yang diterima, Sabtu (23/2/2019).
Menurutnya, Jokowi terlihat lebih banyak belajar dari debat pertama soal konten debat, bahasa atau gaya tubuh, lebih lancar menyampaikan data dan contoh se-sederhana mungkin pada masyarakat kelas bawah.
Jokowi  di atas  angin ketika dalam beberapa kesempatan Prabowo malah menunjukkan “persetujuan” dengan argumentasi Jokowi. Prabowo gagal menunjukkan alternatif lain sebagai tawaran alternatif kebijakan, sangat minim data, Prabowo terjebak pada narasi besar yang tidak mampu dan gagap dioperasionalkan  ke dalam program yag lebih detail.
Jokowi langsung memberikan contoh soal ketegasan beliau dalam soal penegakan hukum. Misalnya langsung memberi contoh soal denda pada perusahaan yang merusak lingkungan.
“Jokowi langsung ke poin inti, menjelaskan dengan bahasa yang sangat sederhana sudah berapa kilometer jalan tol yang dibangun, irigasi, ratusan waduk di bangun dan proyek infrastruktur lainnya,” ujarnya.
Jokowi tampil lebih ofensif dan galak, Prabowo terkesan lebih bijak dan tak menyerang. Seperti Jokowi mengatakan Prabowo “jangan pesimis”. Kemudian terkesan Jokowi menyerang pribadi Prabowo soal kepemilikan tanah sebesar 220.000 hektare lahan di Kalimantan dan 120.000 hektare di Aceh Tengah.
Prabowo menyempatkan di ujung debat mengklarifikasi bahwa “tanah saya kuasai ratusan ribu hektare benar, itu HGU milik negara, negara bisa ambil, dari pada  jatuh ke tangan asing lebih baik saya kelola, saya nasionalis dan patriot”.
Dalam debat kedua ini terlihat Prabowo terlalu “berbalas-kasihan” dan terlalu baik pada Jokowi, selama ini sang penantang memainkan strategi menyerang namun Prabowo tak lakukan justru petahana yang ditagih janjinya tampil agresif menyerang.
“Prabowo terlalu baik, memuji kerja Jokowi, mestinya Prabowo bisa kritik menggapa bapak “baru akan” dan “sedang kami rencanakan”, lalu selama ini pak Jokowi ngapaian aja?,” katanya.
Prabowo mengulangi hal yang sama, yaitu “setuju” dengan petahana menyetujui langkah dan kebijakan pemerintah yang kongkrit dan yang sudah baik dilakukan pemerintah. Prabowo mengakui kalau ada yang baik dan benar dari pemerintah, menggapa sulit kita untuk “mengakui”?
“Sangat disayangkan, mestinya Prabowo bisa membantah dan konfirmasi ulang apabila ada semburan data yang keliru dan diklarifikasi Prabowo, namun Prabowo hanya diam dan tak membantah data Jokowi,” ujarnya.
Kebijakan Jokowi yang sudah baik “diamini” Prabowo. Namun mungkin Prabowo ingin memberikan pesan makna politis (political meaning) sehingga Prabowo tercitrakan sebagai calon presiden ‘negarawan’ dan ‘nasionalis’.
Prabowo sekali kali tampil menyerang/serangan balik, mengkritik soal infrastruktur Jokowi, namun sayang ngak pakai data yang kuat membantah soal infrastruktur kecuali hanya soal MRT Palembang dan Bandara Kertajati, Bandung.
Mesti Prabowo bisa juga melebar pada narasi rendahnya harga sawit dan karet, beliau ngak mengambil momentum mengambil empati petani karet dan sawit pada konteks harga yang rendah. Tak hanya sekedar bagi-bagi 7 (tujuh) juta sertifikat, Prabowo bisa menanyakan soal lahan rakyat diambil investor dan pemilik modal.
Sebagai penantang Prabowo gagal mengeksprolasi kegagalan dan titik lemah kebijakan petahana. Jika Prabowo lebih cermat dengan analisis yang lebih mendalam Prabowo juga bisa memberikan serangan yang cukup merepotkan Jokowi.
“Oleh karena itu, situasi ini menjadikan panggung debat kedua kali ini seperti didominasi dan menjadi panggung milik Jokowi. Ditopang dengan basis data dan uraian capaian dan prestasi, pemaparan Jokowi terkesan lebih rapi, sehingga Jokowi terlihat lebih menguasai masalah,” kata Syarwi.
Betapa mewahnya forum debat kedua untuk rakyat namun yang dibahas sangat dikit sekali konten dan narasi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan perut rakyat, harus kita akui sedikit sekali dalam debat menyentuh kehidupan rakyat jelata.
“Pasca debat kedua apakah un-decided voter berkurang? Apakah pemilih rasional bisa tergiur dan menentukan pilihan? Kita lihat nanti!” katanya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support