SERANG-Kebutuhan anggaran untuk pembangunan sport center
Banten di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang membengkak, dari Rp 80
miliar menjadi kurang lebih Rp 900 miliar. Untuk pembiayaan
pembangunannya akan dilakukan secara multiyears atau tahun jamak.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Banten M
Yanuar mengatakan, anggaran sebesar itu dibutuhkan untuk stadion utama
sport center. Pembiayaan pembangunannya dilakukan secara multiyears
(tahun jamak).
“Kami sih targetnya tiga tahun, tapi kalau dua tahun selesai lebih
baik,” kata Yanuar saat dihubungi melalui telepon, Jumat (1/3/2019).
Selain dari APBD Banten, biaya pembangunan sport center yang berdiri
di atas lahan sekitar 60 hektare ini akan dikerjasamakan dengan pihak
lain. “Venue-venue yang lainnya kan nilainya kecil, nanti bisa bertahap
saja dan juga bisa dikerjasamakan dengan badan usaha,” ujarnya.
Ia mengatakan, pembiayaan yang akan dilakukan secara multiyears yakni
untuk pembangunan stadion utama. “Stadion ini nantinya akan mampu
menampung sekitar 30 ribu penonton,” ucap M Yanuar.
Menurut Pj Sekda Banten Ino S Rawita, pembangunan sport center akan
mulai berjalan pada tahun ini. Ia membenarkan kebutuhan pembiayaan sport
center mengalami penambahan dibanding usulan awal.
“Yang jelas pembangunan ini menggunakan dana multiyears.
Mudah-mudahan pembangunan ini segera berjalan dan secara bertahap. Pak
Gubernur juga telah menerjunkan Inspektorat. Ada rencana (kerja sama
dengan pihak luar), tapi belum ada tindak lanjut,” katanya.
Secara terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Banten M Najib
Hamas meminta agar pelaksanaan pembangunan sport center bisa berjalan
tahun ini. Sebab, anggaran untuk pembangunannya sudah teralokasi di
APBD.
“Kami harapkan program yang dibutuhkan dana besar (seperti sport
center) bisa lancar proses pengadaannya apalagi gagal lelang,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pada anggaran 2018 telah dialokasikan dana sekitar Rp
16 miliar. Dana itu digunakan untuk pemagaran dan pemantapan lahan.
“Dan itu sesuai amanat perda. Jadi, selain infrastruktur jalan juga ada
gedung sport center,” tuturnya.
Ia berharap rencana kerja sama dengan pihak lain dapat terealisasi.
Sebab, APBD Banten tidak akan sanggup menutupi kebutuhan pembangunan
stadion.
“Nah kalau vanue-vanue bisa dikerjasamakan dengan pihak lain, kaya
lewat CSR. Contoh sport center di Jaka Baring, Palembang, kalau bangunan
induknya itu sama pemerintah, tapi vanue yang lain dibangun swasta, dan
kita berharap di Banten juga bisa,” ucapnya.
0 comments:
Post a Comment