![]() |
Warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa (PSBLHS) 2, mendapat pengarahan menjelang pencoblosan. |
JAKARTA – Ratusan penghuni Panti Sosial Bina Laras
Harapan Sentosa (PSBLHS) 2, di Cipayung, Jakarta Timur, mengikuti
simulasi Pemilu, Senin (15/4/2019). Saat diberikan pengarahan, warga
binaan ini hanya terdiam dan planga-plongo.
Pemandangan ini terjadi saat petugas dari panti memberikan informasi
ke ratusan warga binaan tersebut. Pasalnya, mereka memberikan hak
suaranya pada Pemilu 17 April.
“Jadi besok bilang ke petugas, bapak dan ibu, saya di TPS 78, datang
ke sini untuk memilih presiden, caleg dan DPD,” kata petugas ke warga
binaan.
Dalam kesempatan itu, petugas menyarankan agar warga binaan sebelum
berangkat harus dandan yang rapi. Warga binaan juga diminta mandi,
sabunan, gosok gigi, pakai baju bagus, dan tak lupa pakai bedak ketek.
“Jangan lupa setelah mandi, sarapan dulu, dan minum obat. Setelah itu baru berangkat ke TPS untuk nyoblos,” sambung petugas.
Saat diberikan arahan oleh petugas, terlihat sebagian besar warga
binaan hanya terdiam. Pasalnya, dari puluhan penghuni yang ada, hanya
segelintir orang yang berteriak, “ya, hehehe…”
Sisanya, terlihat sibuk sendiri dengan tatapan kosong. Bahkan banyak diantara mereka yang terlihat planga-plongo.
FASE STABIL
Terkait hal itu, Kepala PSHBL 2 Cipayung, Tuti Sulistiyaningsih
mengatakan, warga binaan yang ada di panti ini sudah berada pada fase
stabil. Pasalnya, sejak 2015 lalu pihaknya melakukan pembagian melalui
cluster dalam tiga tahap seperti cluster 1 kondisinya masih parah,
cluster 2 kondisinya mulai pulih, dan cluster 3 sudah ingat keluarga
mereka masing-masing.
“Jadi yang agresif, yang baru diambil dari Dinas Sosial DKI Jakarta
itu ditaruh di PSBL 1 Cengkareng. Lalu yang fase stabil ditaruh sini dan
PSBLHS 1 di dekat sini (lokasinya di belakang PSBLHS 2) karena PSBLHS
terdapat 2 panti. Kemudian yang sudah siap diberdayakan ada di PSBL 3
Daan Mogot,” jelasnya.
Tuti mengaku sudah melakukan beberapa tahap sebelum diadakan pemilu.
Contohnya, Senin kemarin juga digelar simulasi untuk membimbing para
warga binaan sosial ini sebelum hari H pencoblosan.
“Sudah tiga kali dilakukan, hari ini hanya simulasi penempatan. Jadi
karena di PSBLHS 2 ada 2 TPS yakni 78 dan 79, mereka kami taruh di satu
tempat per TPS tadi,” ujarnya.
Ia menambahkan, akan mengatur warga binaan mulai dari sarapan hingga
saat ada di lokasi. Langkah ini dilakukan agar ketika pencoblosan tidak
sulit lagi mengaturnya.
“Ini kami sedang tentukan tempat duduk mereka, supaya nanti terarah semua,” papar Tuti.
Di panti sosial yang dipimpin Tuti, ada 703 pemilih. Untuk memudahkan
proses pencoblosan, semuanya akan dibagi di lima TPS berbeda. Ratusan
pemilih ini nantinya akan mencoblos di TPS 78, TPS 79, TPS 80, TPS 82
dan TPS 83.
0 comments:
Post a Comment