JAKARTA – Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin
Uno berbeda pandangan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berencana
menambah jumlah tamu undangan dalam debat pamungkas pada, 13 April 2019.
Sandiaga berpendapat, jumlah tamu undangan seharusnya jangan terlalu
banyak karena yang diutamakan dalam debat adalah seluruh masyarakat
Indonesia yang tidak hadir dalam ruang debat.
“Ini yang harusnya menjadi fokus bahwa kalau bisa yang diundang itu
justru sedikit saja tapi difokuskan untuk yang ada di rumah (penonton
televisi),” kata Sandiaga di Tamah Buah Mekarsari, Bogor, Rabu
(3/4/2019).
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, tujuan debat
adalah untuk menyampaikan visi misi masing-masing pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden agat masyarakat yakin terhadap
kandidat yang akan dipilih.
“Ya ini yang selalau saya sampaikan bahwa debat itu bukan untuk
euforia pendukung tapi untuk masyrakat yang belum bisa menentukan
pilihan,” ucap Sandiaga.
Selain itu, menurut Sandiaga jika banyak tamu undangan yang berada
dalam ruang debat dikawatirkan justru mengganggu jalannya debat karena
kemungkinan akan ada teriakan atau yel masing-masing pendukung.
“Karena kita ingin acara berlangsung tertib jangan sampai ada
gangguan-gangguan lagi, mengganggu konsentrasi, mengganggu kelancaran
sesinya tersebut,” tandas Sandiaga.
Sebelumnya, KPU berencana menambah undangan bagi TKN Jokowi-Ma’ruf
dan BPN Prabowo-Sandiaga masing-masing sebanyak 50 orang, sedangkan
sebelumnya tiap kubu mendapat jatah 100 undangan.
“Diputuskan dalam rapat, keseluruhan tamu undangan berjumlah 500
orang. Undangan akan terbagi untuk TKN 01 berjumlah 150, BPN 02
berjumlah 150, dan undangan KPU 200. Jadi total 500,” kata komisioner
KPU Wahyu Setiawan, Selasa (2/4/209).
Menurut Wahyu, penambahan jumlah sendiri karena KPU menilai dalam
debat sebelumnya masing-masing pendukung cenderung tertib selama debat
berlangsung.
0 comments:
Post a Comment