Thursday, 25 April 2019

Makna Kemenangan Di Jalan Perjuangan



"Ini adalah kemenangan Allah yang Dia hadirkan; Pada waktu yang Dia tetapkan, dalam bentuk yang Dia inginkan, dan dengan tujuan yang Dia gariskan."

Ayat ini berbicara tentang apabila kemenangan itu tiba. Sebuah 'impian' yang selayaknya selalu terbayang di benak pejuang. Seberapapun pahit dan beratnya jalan juang, kemenangan tak boleh hapus dari ingatan. Sebab, demikianlah adanya janji yang Allah Ta'ala nyatakan dalam Al-Quran, juga yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sampaikan bagi setiap muslim yang teguh berjuang; Gemilang kemenangan, bukan pedih kekalahan.

Bahkan dalam perang Ahzab, saat kondisi sangat genting, musuh di depan berkolaborasi dan orang dekat siap menikam penuh benci, justeru Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan bahwa dirinya 'Diperlihatkan singgasana Romawi dan Persia' sebagai isyarat bahwa kedua kekuatan raksasa ketika itu akan mereka tundukkan. Betapa Rasulullah saw selalu menghembuskan aura kemenangan, bukan bayang-bayang kekalahan yang menghantui pikiran.

Hal ini tentu bukan utopia, atau sekedar pelipur lara. Tapi keyakinan kuat tentang tabiat perjuangan, bahwa benarnya jalan yang dijalani, kerja keras yang tak pernah henti, sabar dan tabah menghadapi cobaan silih berganti dan penyandaran pada Kuasa Allah yang tak tertandingi, kan berujung pada kemenangan yang sudah pasti.

Terlebih, kemenangan yang disebutkan dalam ayat di atas langsung disandingkan kepada Allah Ta'ala sebagai "kemenangan Allah" (نصر الله). Setidaknya ada 3 makna yang dapat disimpulkan dari ungkapan tersebut;

1- Kemenangan ini bersifat pasti. Karena dia milik Allah Ta'ala Yang Maha Kuasa. Siapakah yang mampu menghalangi jika Dia sudah tetapkan kemenangan-Nya? Hal ini memberi arti bahwa kemenangan itu sesungguhnya telah Allah setting sedemikian rupa. Sebagaimana ungkapan Sayid Qutub tentang kemenangan dalam Tafsir Dzilal-nya terkait ayat ini;
فَهُوَ نَصْرُ اللهِ يَجِيءُ بِهِ اللهُ : فِي الْوَقْتِ الَّذِي يُقَدِّرُهُ . فِي الصُّورَةِ الَّتِي يُرِيدُهَا . لِلْغَايَةِ الَّتِي يَرْسُمُهَا 

"Ini adalah kemenangan Allah yang Dia hadirkan; Pada waktu yang Dia tetapkan, dalam bentuk yang Dia inginkan, dan dengan tujuan yang Dia gariskan."

Ibarat sebuah skenario yang sudah lengkap, dia hanya membutuhkan pemeran yang siap memainkannya dengan prima. Maka tugas seorang dai, mujahid, aktifis dakwah dan siapa saja yang berjuang di jalan Allah, hanyalah bagaimana mereka menjadi pemeran terbaik dalam lakon ini.

2- Tertutup segala celah kesombongan dan tindakan sewenang-wenang dalam menyikapi kemenangan. Sebuah kesadaran yang sangat halus dibangun dalam jalan perjuangan, bahwa walaupun kita diwajibkan berjuang keras, dan sebesar apapun kekuatan dan potensi yang dikerahkan, tetaplah kemenangan milik Allah, karena memang di tangan-Nyalah segala ketentuan itu berlaku. Rasa syukur, tunduk, dan memuliakan Allah, hendaknya merupakan suasana yang mendominasi jiwa saat sang pejuang meraih kemenangan. Itu sebabnya di akhir surat ini, kemenangan gemilang hendaknya disambut dengan tasbih, tahmid dan istighfar.

Jika kesadaran ini tidak dimiliki, kemenangan lambat laun hanya akan menggiring orang-orang yang dahulunya berjuang menentang kezaliman dan kesombongan, justeru akan menjadikannya sebagai aktor kezaliman dan kesombongan itu sendiri pada giliran berikutnya. Ironis memang! Tapi memang demikian nyatakan, tidak sedikit mereka yang diperangi karena kezalimannya dan kediktatorannya, dahulunya adalah pejuang anti kezaliman dan kediktatoran itu sendiri!

3- Karena kemenangan adalah milik Allah, Dialah yang paling berhak menentukan untuk apa kemenangan itu digunakan. Pada hakekatnya, kemenangan adalah sarana untuk meraih kemenangan yang sesungguhnya, yaitu ketundukan seorang hamba di hadapan kekuasaan Allah Ta'ala. Kemenangan bukanlah arena balas dendam, menumpuk kekayaan, melampiaskan keangkuhan dan mempertontonkan kekuasaan. Tapi kemenangan adalah untuk menciptakan suasana kondusif agar masyarakat dapat mengekspresikan ketundukan dan penghambaannya kepada Allah Ta'ala tanpa ada yang mengusik dan agar dakwah Islam tidak menemukan penghalang dan ancaman untuk disampaikan kepada segenap lapisan.

Maka sebenarnya, dalam konteks ini, selagi seorang muslim komitmen di jalan Allah, apalagi jika dia berjuang untuknya, sesungguhnya dia sudah meraih kemenangan pribadi di hadapan Allah Ta'ala, apapun kondisi yang menimpa dirinya, bahkan walau ketika nyawa menjadi taruhannya. Hal inilah yang dipahami oleh seorang sahabat bernama Harom bin Milhan, paman Anas bin Malik radhiallahu'anhuma, pada detik-detik terakhir kehidupannya, ketika dirinya berlumuran darah akibat tikaman musuh saat beliau menunaikan tugas dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dengan lugas dia berkata,
فُزْتُ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ

"Aku telah menang, demi Tuhan Ka'bah." (Muttafaq alaih)

Riyadh, Rabi'ul Tsani, 1440 H.

Abdullah Khaidir
Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support