SERANG, (KB).- Kepolisian Daerah (Polda) Banten
memperketat pengamanan mudik Lebaran 2019, dengan mengerahkan sebanyak
2.122 personel atau hampir dua kali lipat dari jumlah personel yang
diturunkan dalam pengamanan mudik lebaran tahun lalu yang sebanyak 1.775
personel.
“Personel yang kita kerahkan dalam rangka Operasi Ketupat, untuk
Polrinya sendiri 2.122, TNI 450 personel, kemudian ada juga gabungan
Dishub, PU, Dinkes, Orari ada SAR, dan ASDP,” kata Kapolda Banten Irjen
Pol. Tomsi Tohir saat rapat koordinasi Operasi Ketupat Kalimaya 2019 di
Pendopo Gubernur, Senin (20/5/2019).
Menurut Kapolda, ribuan anggotanya tersebut akan ditempatkan di pos
pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (pospel) mulai dari Tangerang
hingga Pelabuhan Penyeberangan Merak serta tempat-tempat wisata di
Banten.
“Pos pelayanan ini dibagi dua, ada pospam dan pos pelayanan.
Jumlahnya untuk pos pelayanan ada 7, dan untuk pospam jumlahnya cukup
banyak yaitu 38. Karena selain dalam kota, juga tempat-tempat wisata,”
ujarnya.
Kapolda juga memprediksi arus mudik pada tahun 2019 ini akan
mengalami lonjakan yang cukup signifikan yaitu sekitar 15 persen dari
tahun sebelumnya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, yaitu
harga tiket pesawat yang mahal dan akses tol di Sumatera sudah bisa
dilewati pemudik.
“Untuk itu, pemudik yang melalui Pelabuhan Merak nanti, untuk terus
memperbarui info waktu-waktu puncak kepadatan kendaraan. Nanti kita akan
publikasikan di mana letak dan waktu-waktu puncak kepadatan arus mudik
di running teks tv atau di media lain sebagai upaya pelayanan kepada
masyarakat,” tuturnya.
Dia mengatakan, pihaknya akan memfokuskan pengamanan di beberapa
pelabuhan tikus menjelang musim mudik Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah.
Tempat-tempat tersebut akan mendapat perhatian dari petugas kepolisian
untuk mencegah adanya potensi penyelundupan barang dan orang-orang
mencurigakan.
“Saya ingatkan, di Banten bukan hanya di Merak pelabuhannya. Tapi ada
pelabuhan kecil-kecil, jangan sampai kurang diwaspadai. Kita juga harus
perhitungkan,” katanya.
Selain keberadaan pelabuhan tikus, Polda Banten mengimbau masyarakat
agar berhati-hati saat melintas di sejumlah jalur tengkorak saat musim
mudik lebaran nanti. Sebab, berdasarkan data kecelakaan dari Polda
Banten, jalur-jalur tengkorak masih menjadi hal yang menakutkan bagi
pemudik yang tidak waspada selama berkendera.
“Kondisi alam juga harus diperhatikan. Jangan sampai nanti misalnya
ada pohon tumbang di jalur utama, meski hanya pohon tumbang tapi efeknya
sangat luar biasa dan mengganggu arus lalu lintas. Rakor ini harus
dimanfaatkan untuk menyiapkan hal-hal kecil ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga berpesan kepada personel
pengamanan agar tetap menjaga keselamatan dan kesehatannya saat
bertugas. “Rasa lelah dan berkurangnya waktu kumpul bersama keluarga
semoga menjadi bagian dari ibadah kita bersama,” tuturnya.
Alihkan rute
Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda Banten Kombes Pol. Wibowo
mengatakan, pada 29 Mei hingga 2 Juni 2019, Polda Banten akan
mengalihkan rute kendaraan truk yang ingin menyeberang ke Sumatera dari
Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bojonegara, dan Tanjung Priuk.
“Ini sudah hasil kesepakatan kita dengan stakeholder lain dan akan
kita terapkan. Jadi pengalihan ini merupakan salah satu skenario yang
sudah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik,” katanya.
Selain pengalihan truk, Wibowo mengungkapkan, Polda Banten juga akan
melakukan pengalihan arus lalu lintas di jalan tol. Apabila terjadi
penumpukan kendaraan dari pintu keluar tol kilometer 95, dan kendaraan
akan dialihkan ke jalan arteri Cilegon Timur.
“Tidak melalui Cilegon Barat karena jarak jalan Cilegon Barat ke
Merak itu relatif pendek. Skenario ini dilakukan apabila kendaraan belum
bisa diurai,” ucapnya.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyatakan, pengamanan jelang
musim mudik lebaran perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Selain
menjadi tradisi tahunan seluruh masyarakat Indonesia, lebaran kali ini
juga memiliki dinamika yang kompleks karena bertepatan dengan momentum
Pemilu serentak 2019.
“Jadi perlu konsentrasi dan kewaspadaan untuk menciptakan kondusivitas dan ketertiban masyarakat Banten,” katanya.
0 comments:
Post a Comment