![]() |
Kepala BPH Migas M Fanshurullah As (tengah).
|
JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), secara resmi membentuk
Posko Nasional Sektor ESDM. Pembentukan posko itu ditujukan supaya bahan
bakar minyak, gas, listrik maupun kebencanaan geologi dapat terjaga
saat Idul Fitri 2019.
Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan mengatakan, seluruh sektor
tersebut pada dasarnya telah siap untuk memenuhi kebutuhan energi rumah
tangga masyarakat Indonesia selama periode lebaran. Namun, posko ini
dibentuk demi mengantisipasi kelangkaan yang tidak terduga.
"Posko
mudik ini kepentingan bersama dan bukan hanya di Pulau Jawa, tapi dari
Sumatera sampai ke Papua. Ini kita harus menyiapkan seluruh kesiapan,
sehingga tidak terjadi kelangkaan," katanya saat konferensi pers di
kantornya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019.
Berdasarkan datanya, untuk stok BBM hingga saat ini masih terjaga,
yakni Premium sebanyak 1.118.277 kiloliter dengan ketahanan 21 hari,
Pertalite 1.103.505 kiloliter atau 21 hari, Pertamax dan Akra 92
sebanyak 909.992 kiloliter dengan ketahanan 22 hari.
Kemudian
untuk jenis Turbo sebanyak 34.585 kiliter atau 58 hari, Solar dan
Akrasol 2.104.331 kiloliter 26 hari, Dexlite 45.305 kiloliter sebanyak
27 Hari, Dex 36.437 kiloliter atau 35 hari, Kerosene 108.863 kiloliter
atau 69 hari, LPG 369.058 metrik ton atau 27 hari serta Avtur 615.512
kiloliter atau 48 Hari.
Sementara itu, untuk menjaga supaya stok tersebut bisa disalurkan
secara baik, maka pihaknya telah menyiapkan 1.257 SPBU, dengan rincian,
Jalur Pantura 257, Tol Jawa 40, Jalur Pansela 519, Sumatera 437.
Sedangkan yang modular untuk Jalur Tol Jawa sebanyak 29, dan Sumatera 6.Di Jawa kita sudah tersedia sarana jalan tol. Ada jalur selatan dan
utara untuk yang alternatif. Kita siapkan SPBUnya, Sumatera juga demikan
dan lainnya juga," ungkap dia.
Diapum menyebutkan, prediksi
konsumsi BBM Nasional Masa Posko Idul Fitri tahun ini untik gasoIine
seperti Premium, Pertalite, Pertamax & Akra 92, dan Turbo mengalami
kenaikan sebesar 15,8 persen dari 92.593 kiloliter per hari menjadi
107.206 kiloliter per hari, rerata Posko.
Sementara itu untuk
gasoil, yakni Solar & Akrasol, Dexlite, dan Dex mengalami penurunan
sebesar -10,4 persen dari 40.426 kiloliter per hari menjadi 36.226
kiloliter per hari rerata Posko karena adanya pembatasan angkutan
barang
Sedangkan untuk kerosene mengalami kenaikan sebesar 9,4
persen dari 1.494 kiloliter per hari menjadi 1.634 kiloliter per hari,
LPG mengalami kenaikan sebesar 15,0 persen dari 24.051 metrik ton per
hari menjadi 27.659 metrik ton per hari, sedangkan Avtur mengalami
kenaikan sebesar 8,3 persen dari 13.414 kiloliter per hari menjadi
14.524 kiloliter per hari.
0 comments:
Post a Comment