BEKASI – Memberi makanan saat berbuka puasa tahun
ini lebih semarak. Bukan hanya dilakukan di masjid-masjid, namun juga
dilakukan keluarga sebagai sarana pendidikan anak.
Setiap pukul 17.00 persiapan berbuka dilalukan. Di hampir semua
masjid tampaknya sudah menyediakan makanan pembuka gratis atau biasa
diseut takjil. Masjid tampak lebih ramai.
Hanya saja, belakangan ini bukan hanya di masjid. Namun saat ini makin banyak keluarga yang memberi takjil tersendiri.
Seperti Kang Dedy, 56, warga Arenjaya, Bekasi Timur ini. Bersama
istri, anak dan menantunya, dia menyiapkan 100 bungkus makanan pembuka.
“Alhamdulillah . Kita bisa membantu mereka,” katanya.
Kegiatan berbagi bagi keluarga ini sebenarnya sudah beberapa
kalidilakukan. Setiap menjelang salat Jumat mulai keluar membagikan
makanan. Jumat berkah katanya.
Kini saat Ramadan waktu berbagi diubah menjelang berbuka. Jumlahnya
yang tadi 70 bungkus, kini ditambahin lagi menjadi 100 bungkus.
“Sejatinya bukan saya, tapi anak saya yang jalan,” katanya.
Maka, ketika menjelang berbuka, keluarga ini keluar rumah. Sebagian
dibagi dengan mengendarai mobil, sebagian lain menggunakan motor.
Sasaran mereka siapa saja yang sepertinya membutuhkan. Ada pemulung,
tukang dagang, tukang ojek, becak dan lainnya.
Lokasi sasaran di daerah JalanAgus Salim, atau kawasan ramai di
jalanan. “Nggak lama pak, cuma sedikit, lalu habis. Sambil kita pesen
tolong buang sampah jangan sembarangan,” katanya.
Hal yang paling menyenangkan, katanya, ketika pemberian itu diterima
dengan baik. Raut wajah lega dan syukur itu tak bisa disembunyikan.
“Inilah yang membuat kita selalu bersemangat,” katanya.
Sebab, katanya, pemberian itu bisa saja sudah tak ada yang mau
menerima. “Lalu akan ke mana kita bersedekah. Selagi masih ada yang mau
menerima, mari berbagi,” katanya.
Awal kegiatan rutin berbagi bagi keluarga Kang Dedy dilakukan karena
meniru kegiatan Nasi Barokah Jumat oleh temen. “Benar saja, saat kita
lakukan dari mulai 10 bungkus, luar biasa indahnya,” katanya.
0 comments:
Post a Comment