SERANG, (KB).- Proses rekapitulasi penghitungan
surat suara Pileg 2019 DPR RI di 3 daerah pemilihan (dapil) Banten,
sudah rampung. Hasilnya, wajah baru berhasil mendominasi dan
menjungkalkan sejumlah petahana dengan raihan suara tertinggi dari
berbagai partai politik. Meski demikian, mereka masih harus menunggu
selangkah lagi untuk mengisi kursi parlemen di Senayan, yang akan
ditetapkan KPU RI.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Banten, 22 kursi yang
diperebutkan para caleg DPR RI asal Banten, banyak memunculkan kejutan.
Kejutan paling mencolok terjadi di dapil 1 Banten Kabupaten
Pandeglang-Lebak dan dapil 3 Tangerang Raya. Para petahana yang mencoba
peruntungannya kembali di pemilu kali ini, banyak yang berguguran dan
digantikan oleh para caleg pendatang baru.
Di dapil Banten 1 misalnya, terjadi persaingan di internal Partai
Gerindra. Caleg petahana, Anda, harus terlempar dan digantikan oleh
Wakil Ketua DPRD Banten Ali Zamroni yang mencoba peruntungan dengan naik
tingkat mencalonkan diri ke DPR RI. Ali Zamroni berhasil menggeser Anda
dengan perolehan 56.792 suara, dan unggul tipis dari rekan satu
partainya tersebut yang memperoleh 50.140 suara.
Selain Gerindra, persaingan antar caleg di internal partai politik
juga terjadi terhadap Partai Demokrat. Petahana Vivi Sumantri Jayabaya,
harus terlempar dari perebutan 1 kursi dapil Banten 1, usai tersingkir
oleh pendatang baru Rizki Aulia Rahman Natakusumah dengan raihan 56.123
berbanding 53.446 suara. Meskipun baru, Rizki bagi warga Pandeglang
bukanlah orang asing. Sebab, dia merupakan putra dari caleg PKS yang
juga lolos ke senayan yakni Dimyati Natakusumah, suami Bupati Pandeglang
Irna Narulita.
Selain Rizki, satu kursi DPR RI dapil Banten 1 dipastikan akan diisi
oleh ayahnya, Dimyati Natakusumah. Dimyati yang tahun ini loncat partai
ke PKS, berhasil mencatatkan suara individu caleg tertinggi dengan
perolehan 67.150. Sementara, 3 kursi lainnya diisi masing-masing oleh
petahana dari PDI Perjuangan Hasbi Asyidiki Jayabaya dengan 40.181
suara, istri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy Adde Rosi Khaerunnisa
dari Partai Golkar dengan suara paling tinggi sebesar 72.461 dan Iif
Miftahul Khoir dari PPP dengan 49.993 suara.
Dominasi wajah baru juga terjadi di dapil 3 Banten Tangerang Raya.
Tercatat, hanya ada 4 petahana yang berhasil mempertahankan kursinya di
Senayan. Mereka adalah Sufmi Dasco Ahmad dari Partai Gerindra dengan
raihan 99.002 suara, Marinus Gea dari PDI Perjuangan dengan 41.471
suara, Andi Achmad Dara dari Partai Golkar dengan 84.111 suara dan Ali
Taher dari PAN dengan 71.945 suara.
Sedangkan 6 kursi sisanya, berhasil direbut oleh para tokoh lokal
yang meramaikan bursa persaingan menuju Senayan. Dari tiga kursi yang
diperoleh PDI Perjuangan, dua kursi lainnya ditempati wajah baru yakni
Rano Karno dengan perolehan 74.294 suara dan Ananta Wahana 26.662 suara.
Wajah baru lainnya adalah mantan politisi Partai Hanura yang sekarang
berlabuh ke PKB, Rano Alfath dengan 83.416 suara, dan Martina dari
Partai Gerindra dengan perolehan 28.539 suara. Selanjutnya, Mulyanto
dari PKS dengan 74.772 suara dan Zulfikar dari Partai Demokrat dengan
60.064 suara.
Pengamat politik Untirta Leo Agustino mengatakan, kejutan sejumlah
wajah baru yang berhasil menggeser kursi petahana di Senayan, terjadi
karena sejumlah faktor. Salah satunya, kuatnya efek ketokohan dari para
caleg penantang yang sudah tentu telah memiliki basis jaringan yang
besar di wilayah dapilnya tersebut.
“Contohnya kan persaingan di Partai Demokrat. Vivi yang menjadi
petahana, harus tersingkir sama putranya Pak Dimyati. Warga Pandeglang
tentu sudah tidak asing lagi dengan nama itu, hingga akhirnya memberikan
keuntungan untuk Rizki ketika turun mencari suara di masyarakat,” kata
Leo kepada Kabar Banten, Senin (13/5/2019).
Kubu keluarga
Selain faktor ketokohan, persaingan antar kubu keluarga di dapil
Pandeglang-Lebak ini juga menimbulkan indikasi adanya pengerahan pemilih
melalui pola vote buying atau jual beli suara. Indikasi itu diperkuat
karena salah satu persaingan yang terjadi di internal Partai Demokrat di
dapil 1 Banten, melibatkan dua keluarga yang saat ini sama-sama
menguasai wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
Vivi yang merupakan petahana, didukung oleh keluarga Jayabaya yang
saat ini menempatkan sepupunya, Iti Octavia Jayabaya sebagai Bupati
Lebak. Sementara di kubu Rizki, tentu akan disokong oleh ibunya Irna
Narulita, yang saat ini berstatus sebagai Bupati Pandeglang.
“Fenomena ini sudah saya temukan saat saya bersama peneliti yang lain
melakukan survei di beberapa daerah lain, yang persaingan antar
keluarganya sangat kuat. Jadi, tidak menutup kemungkinan kasus ini juga
bisa terjadi di Banten, khususnya dapil 1 itu,” ujar Leo.
Di dapil 3 Tangerang Raya, Leo menganggap banyaknya wajah baru yang
mendominasi kursi di Senayan, terjadi karena mereka merupakan tokoh
politik yang sudah memiliki elektabilitas kuat di tingkatan lokal.
Sehingga, saat mencoba peruntungan dengan naik tingkat ke persaingan
caleg DPR RI, para pendatang baru tersebut sudah memiliki modal dan
pengalaman yang kuat untuk bersaing dengan para petahana.
“Di dapil 3 kan ada Rano Karno. Nama ini sudah tentu sangat popular
di kalangan masyarakat. Nama-nama yang lain juga tidak jauh beda. Mereka
minimalnya sudah punya modal politik di daerah sehingga masyarakat juga
tidak asing lagi,” tuturnya.
Sementara, di dapil 2 Banten yang meliputi Kota/Kabupaten Serang dan
Kota Cilegon, Leo beranggapan bahwa kekuatan petahana masih belum mampu
digoyang oleh para caleg baru. Tercatat, di dapil ini hanya mantan Wali
Kota Serang Tb. Haerul Jaman dari Partai Golkar yang bisa menggeser
petahana dengan raihan 76.147 suara. Disusul Wakil Ketua DPRD Banten
Nuraeni dari Partai Demokrat dengan 52.065 suara, dan Jazuli Juwaeni
dari PKS dengan 37.534 suara.
Sedangkan jatah kursi sisanya, tetap didominasi oleh caleg petahana
seperti politisi Partai Gerindra Desmon J Mahesa dengan raihan 103.837
suara, politisi PDI Perjuangan Ichsan Soelistio dengan 25.651 suara dan
politisi PAN Yandri Susanto dengan 62.509 suara. “Memang agak sulit
untuk bersaing di dapil ini. Selain dapil neraka, caleg yang maju juga
merupakan andalan di masing-masing partainya,” kata Leo.
Ketua KPU Banten Wahyul Furqon mengatakan, hasil pleno rekapitulasi
ini akan diserahkan ke KPU RI untuk diplenokan kembali di tingkat pusat.
Meskipun sudah dapat dipastikan gambaran komposisi untuk 22 kursi DPR
RI dari Banten, namun kata Wahyul, hasil rekapitulasi ini perlu menunggu
keputusan penetapan terlebih dahulu dari KPU RI.
“Dalam beberapa hari ke depan kita akan melaksanakan pleno di KPU RI.
Yang jelas, alhamdulillah pleno rekapitulasi di tingkat Provinsi Banten
saat ini sudah diselesaikan,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment