SERANG, (KB).- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten
segera mengoperasikan dua bendungan raksasa untuk mengantisipasi
terjadinya kekeringan yang mengancam sejumlah wilayah di Provinsi
Banten.
Kedua bendungan yang terdiri dari Waduk Karian di Kabupaten Lebak dan
Waduk Sindangheula di Kabupaten Serang itu, rencananya bisa dihidupkan
pada 2020.
Kepala Biro Bina Infrastruktur dan SDA Setda Provinsi Banten Nana
Suryana menyatakan, pembangunan konstruksi untuk Waduk Karian saat ini
sudah mencapai 70 persen.
Bendungan itu ditarget bisa langsung beroperasi pada tahun depan.
Rencananya, bendungan tersebut akan mengairi wilayah Lebak, Tangerang,
dan Jakarta melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS).
“Progres konstruksi fisik untuk Waduk Karian sudah 70 persen. Target
kita, tahun 2020 sudah bisa impounding (pengisian awal bendungan) untuk
pengairannya,” kata Nana saat ditemui para awak media di ruang kerjanya,
Jumat (5/7/2019).
Meskipun demikian, Nana mengakui bahwa progres pembangunan Waduk
Karian hingga kini masih terkendala oleh sejumlah pembebasan lahan yang
belum selesai. Di antaranya, pembebasan untuk banyaknya tanah wakaf di
sekitar bendungan, lahan kehutanan dan adanya kuburan keramat.
“Di situ juga masih ada tapak sutet yang belum dialihkan. Sebetulnya
kalau itu (tapak sutet) sudah dialihkan, terus konstruksinya sudah
selesai, bisa langsung impounding. Belum lagi banyak tanah-tanah yang
sampai sekarang masih ada perdebatan. Tapi, kita targetkan supaya itu
bisa segera diselesaikan,” ujarnya.
Jika Waduk Karian sudah beroperasi, Nana mengatakan, salah satu
program dari proyek strategis nasional (PSN) itu bisa efektif untuk
mencegah musim kekeringan dan banjir di wilayah Banten. Khususnya, untuk
wilayah Lebak dan Tangerang.
“Kalau sudah semuanya infonding, itu bisa untuk mengantisipasi banjir
dan kekeringan selain buat lahan-lahan persawahan yah. Nanti kan,
hulunya juga nyambung ke Sungai Ciujung. Itu juga buat pengendalian
banjir di wilayah Serang,” tuturnya.
Sudah 100 persen
Satu bendungan raksasa lainnya di Banten yang siap dioperasikan pada
2020 adalah Waduk Sindangheula di Kabupaten Serang. Progres pembangunan
fisik untuk bendungan itu sudah tidak memiliki masalah apapun karena
sudah mencapai 100 persen.
“Konstruksi fisiknya (untuk Waduk Sindangheula) sudah 100 persen.
Paling ada beberapa lahan yang belum terbayar, itu masih dalam tahap
konsinyasi. Artinya, sesuai dengan peraturan, nanti tinggal di
pengadilan saja penentuan harga lahannya,” tutur Nana.
Dia mengatakan, Waduk Sindangheula akan berfungsi untuk mengaliri
sejumlah wilayah di Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon. Meskipun
awalnya bendungan ini bisa ditarget beroperasi pada 2019, namun hal itu
tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap rencana PSN.
“Target awalnya, sebetulnya 2019. Tapi, mungkin nanti selesainya 2020
lah bisa beroperasi. Sampai saat ini, pembangunannya sudah tidak
masalah karena sudah 100 persen. Tinggal nunggu yang konsinyasi saja,”
ujar Nana.
Diketahui, pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak membutuhkan
lahan setidaknya seluas 2.226 hektare. Waduk ini bisa memiliki daya
tampung air mencapai314,7 juta meter kubik, dan kapasitas efektif
sebesar 207,5 juta meter kubik.
Untuk pengoperasiannya, waduk ini akan dibagi terhadap 9,1 meter
kubik/detik air untuk kebutuhan rumah tangga, kota, dan industri di
Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang
Selatan, dan DKI Jakarta. Kemudian, 5,5 meter kubik/detik air untuk
kebutuhan air perumahan, kota, dan industri Kota Cilegon serta Kabupaten
Serang sebesar 5,5 meter kubik/detik.
Nilai kontrak konstruksi pembangunan Waduk Karian ini adalah Rp 1,070
triliun. Luasan total kebutuhan lahan kurang lebih 2.226,44 hektare
yang dikerjakan oleh PT Daelim Industrial Co Ltd, PT Wijaya Karya, PT
Waskita Karya, Supervisi oleh PT Korea Rural Community Corporation dalam
konsorsium bersama Korea Rural Engineering Consultant Corp dan PT Indra
Karya-PT Wiratman-PT Mettana.
Sementara, untuk Waduk Sindangheula telah menelan lahan seluas 155
hektare. Rencananya, waduk ini akan memiliki daya tampung efektif
mencapai 8.993.826 meter kubik dengan luas area genangannya saat normal
mencapai 129 hektare.
0 comments:
Post a Comment