TANGERANG- PT Angkasa Pura II meminta seluruh perusahaan bus menambah rute dan
armada dengan layanan menuju Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Hal itu
lantaran ratusan sopir bus Damri melakukan aksi mogok secara serentak
mulai hari ini.
Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara
Internasional Soekarno Hatta, Febri Toga Simatupang mengatakan, pihaknya
telah berkoordinasi dengan setiap perusahaan otobus yang melayani rute
Bandara Soekarno Hatta.
"Koordinasi awal tentu dengan Damri dan
pihak Kementerian Perhubungan Angkutan Darat. Kemudian dengan otobus
lainnya seperti PPD, Agramas ataupun Sinar Mas, dimana kita minta mereka
menambahkan unit dan rute untuk memfasilitasi para penumpang," katanya,
Sabtu, 7 Juli 2019.
Untuk situasi penumpang di bandara, menurut dia, tidak mengalami
penumpukan. Hal itu lantaran pihaknya telah melakukan penambahan pada
unit angkutan darat baik itu taksi ataupun angkutan online.
"Selain
bus, kita tambah 400 sampai 600 unit taksi baik konvensional dan
online. Ini untuk memenuhi kebutuhan pengguna," ujarnya.
Diketahui, aksi mogok para pengemudi bus tersebut untuk menuntut
pihak Damri kembali merekrut para helper atau kondektur dan diposisikan
dalam bus.
Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani mengatakan, meskipun sistem e-ticketing pada Damri sudah dijalankan, helper sejatinya masih dibutuhkan.
"Saran
saya sih helper sebetulnya kan masih dibutuhkan untuk angkut barang,
bantu pengemudi, bagasi. Kalau mobilnya cuma mobil sedan, oke, kayak
taksi enggak perlu helper, tapi kalau bus menurut saya sih masih perlu,"
kata Yani di sela acara Lokakarya Kemenhub di Yogyakarta, Sabtu, 6 Juli
2019.
Untuk saat ini, dia menegaskan, kasus mogok pengemudi Damri
ini baru terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Dia berharap kejadian ini
tidak menyebar ke daerah lain. Bandara lain belum terdampak lantaran
memang belum menerapkan sistem e-ticketing. "Bisa (pindah) ke daerah
lain. Saya takutnya juga itu, makanya kami akan berkumpul (rapat),"
katanya.
Di satu sisi, Yani mengatakan, sistem e-ticketing saat
ini memang masih perlu perbaikan agar sistemnya betul-betul maksimal.
"Memang biasanya uji coba e ticketing itu cukup lama. Sustainability-nya
harus dijamin dan terus harus ditingkatkan, pasti ada kekurangannya
pasti, oleh sebab itu terus harus dikaji apa kekurangannya," katanya.
0 comments:
Post a Comment