JAKARTA-Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi diminta
mengecek atau bahkan menyelidiki rekam jejak beberapa figur kandidat
yang mengikuti seleksi. Sebab ditengarai beberapa figur yang berlatar
belakang penegak hukum yang ikut seleksi mempunyai catatan buruk.
"Ada
figur yang dinilai punya rekam jejak yang harus dikroscek oleh Pansel,"
kata Kurnia Ramadhana, peneliti Indonesia Corruption Watch, dalam
konferensi pers di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Minggu 28 Juli
2019.
Beberapa nama kandidat yang berlatar belakang penegak hukum
dan dicurigai mempunyai catatan buruk, di antaranya Irjen Firli (Kepala
Polda Sumatera Selatan), Irjen Antam Novambar (Wakil Kepala Badan
Reserse Kriminal Polri), dan Irjen Dharma Pongrekun (Wakil Kepala Badan
Siber dan Sandi Negara).
Dalam catatan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, Firli bermasalah
karena pernah dilaporkan atas dugaan etik oleh ICW ke KPK saat menjabat
Direktur Penindakan. Firli pernah bertemu dengan salah satu kepala
daerah yang kasusnya tengah diselidiki KPK.
Saat laporan etik itu diproses, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian
memindahtugaskan Firli menjadi Kepala Polda Sumatera Selatan. Atas dasar
itu Koalisi mempertanyakan alasan Firli mencalonkan sebagai calon
pimpinan KPK.
Catatan Koalisi terhadap Antam Novambar ialah karena
dia pernah diduga mengintimidasi seorang pegawai KPK agar memberikan
kesaksian meringankan dalam kasus Komjen Budi Gunawan. Sedangkan catatan
Koalisi terhadap Dharma Pongrekun, karena diduga mengeluarkan tahanan
saat menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian
Daerah Metropolitan Jakarta Raya.Koalisi tak hanya menyoroti jejak perjalanan tugas masing masing
kandidat pimpinan KPK, namun kepatuhan terhadap undang-undang dengan
melaporkan LHKPn secara berkala sebagai pejabat negara.
0 comments:
Post a Comment