SERANG – Pemkab Serang mencantumkan seni bela diri Silat Kaserangan
ke muatan lokal (mulok) mata pelajaran di sekolah. Hal itu sebagai upaya
untuk melestarikan seni bela diri asli Kabupaten Serang di masyarakat.
Silat Kaserangan digagas Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pada 2017.
Jurus silat itu dirumuskan oleh 13 sesepuh pendekar dari 12 perguruan
silat di Kabupaten Serang. Jurus tersebut pertama kali diperkenalkan
pada acara Anyar Krakatau Culture Festival (AKCF) 2017 di Kecamatan
Cinangka.
Kemarin, ratusan pesilat muda dari 40 sekolah menengah pertama (SMP)
dan madrasah tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Serang mengikuti Festival
Silat Kaserangan dalam rangkaian AKCF 2019 di Pantai PAL Anyar. Hadir
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Wakil Bupati Pandji Tirtayasa, Sekda
Pemkab Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri, Dandim 0602/Serang Letkol Inf
Erwin Agung, dan Dandim 0623/Cilegon Letkol Arm Rico Ricardo Sirait.
Acara tersebut juga menghadirkan pesilat sekaligus aktor Yayan Ruhian.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, gagasan Silat Kaserangan
muncul untuk mempersatukan aliran silat di Kabupaten Serang. Silat
Kaserangan juga menjadi wadah silaturahmi para pendekar se-Kabupaten
Serang. “Jadi, kan banyak aliran silat di Kabupaten Serang, saya ingin
menyatukan dalam satu jurus,” katanya kepada wartawan.
Kata Tatu, pihaknya sudah mencantumkan Silat Kaserangan ke mata
pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah. Siswa di sekolah akan
mempelajari seni bela diri ini melalui kegiatan ekstrakurikuler.
“Kita sudah cantumkan di mulok, ini sebagai upaya pelestarian pencak silat di Kabupaten Serang,” terangnya.
Pencak silat harus terus dilestarikan sebagai seni bela diri warisan
leluhur. Karena itu, ia mendukung agar pencak silat bisa ditetapkan
menjadi warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO).
“Pencak silat adalah seni budaya bangsa Indonesia, harus kita
lestarikan bersama. Bagi kami, Jurus Silat Kaserangan adalah cara untuk
memperkuat agar pencak silat bisa ditetapkan menjadi warisan dunia oleh
UNESCO,” kata Tatu seraya menambahkan, pihaknya akan terus menggelar event-event sebagai upaya pelestarian pencak silat.
Sementara Ketua Pelaksana AKCF 2019 Agus Erwana mengatakan, Festival
Silat Kaserangan ini tidak hanya melibatkan para pendekar dari perguruan
silat. Namun, juga melibatkan ratusan siswa dari 40 sekolah.
“Mereka semua sudah dilatih di sekolah masing-masing oleh pelatih yang sudah andal,” katanya.
Pesilat dan aktor Indonesia Yayan Ruhian mengatakan, tidak semua
pemerintah daerah memperhatikan pencak silat. Padahal, pencak silat
merupakan seni bela diri asli Indonesia.
“Sebagai orang yang juga ikut menekuni pencak silat, saya merasa
takjub, pencak silat di sini sangat didukung oleh pemerintah daerah,”
katanya.
Aktor film The Raid itu mengatakan, seni bela diri pencak
silat sudah diakui oleh mancanegara. Bahkan, saat ini banyak bangsa lain
yang datang ke Indonesia hanya untuk mempelajari pencak silat. “Karena
itu, pencak silat harus terus dilestarikan supaya lima tahun atau
sepuluh tahun ke depan tidak diklaim oleh bangsa lain,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment