INGGRIS– Liverpool dan Manchester City bakal membuka
musim kompetisi sepakbola di Inggris lewat ajang Community Shield yang
akan digelar di Stadion Wembley, Minggu (4/8), 21:00 WIB. Menghindari
resiko yang akan dialami kedua pelatih sepertinya akan menjadi sangat
penting dari pada sekadar gelar pembuka musim 2019-2020, menyusul
terjadinya ‘perang komentar’ di antara mereka.
Sederet bintang sebagian besar disimpan oleh kedua pelatih demi
menghindari ancaman cedera setelah melakoni berbagai ajang
internasional, seperti Piala Amerika atau Copa Amercia dan Piala Afrika
selama jeda musim panas ini. Namun hal itu tidak mengurangi ambisi kedua
tim untuk sama-sama meraih kemenangan, terutama di kubu City yang
sukses menjuarai Liga Primer Inggris dan Piala FA musim 2018-2019 lalu.
Terlebih dengan adanya ‘perang komentar’ di antara kedua pelatih,
merujuk aktivitas kedua kliub di bursa transfer.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp mengatakan bahwa timnya akan sulit
bersaing dengan City yang punya dana tidak terbatas untuk belanja pemain
selama bursa transfer. Menurut Klopp, sumber dana tak terbatas itulah
yang lantas membuat City dengan mudah membentuk tim yang tangguh, tidak
seperti Liverpool yang lebih hati-hati dalam membelanjakan
uangnya.Komentar Klopp itu rupanya, memancing kemarahan pelatih City,
Pep Guardiola dengan membantah jika City disebut sebagai klub yang
paling boros di Inggris.
SANGAT MENGGANGGU
“Pernyataan itu sangat mengganggu karena tidak benar kalau kami selalu membelanjakan uang 200 juta poundsterling (setara Rp3,4 triliun) di setiap bursa transfer. Musim lalu kami menghabiskan 17 juta poundsterling (setara Rp293,3 miliar) hanya untuk satu pemain,” tandasnya. Dua musim lalu, jika kami menghabiskan banyak uang, itu karena saya baru mengambil alih tim ini dan kami memiliki 10 atau 11 pemain berusia lebih dari 30 tahun. Jadi kami harus mengeluarkan banyak uang,” jelas Guardiola, dikutip FourFourTwo.
“Pernyataan itu sangat mengganggu karena tidak benar kalau kami selalu membelanjakan uang 200 juta poundsterling (setara Rp3,4 triliun) di setiap bursa transfer. Musim lalu kami menghabiskan 17 juta poundsterling (setara Rp293,3 miliar) hanya untuk satu pemain,” tandasnya. Dua musim lalu, jika kami menghabiskan banyak uang, itu karena saya baru mengambil alih tim ini dan kami memiliki 10 atau 11 pemain berusia lebih dari 30 tahun. Jadi kami harus mengeluarkan banyak uang,” jelas Guardiola, dikutip FourFourTwo.
Kini, Guardiola mendapat tantangan untuk membuktikan bahwa tanpa
pemain bintang mereka, tim asuhannya bisa mengalahkan Liverpool pada
laga nanti. Apalagi musim lalu, City tak terkelahkan dalam dua pertemuan
dengan Liverpool di Liga Primer. Tim berjuluk The Citizens itu sukses
mengalahkan Liverpool 2-1 di Stadion Etihad setelah sempat menahan
pasukan Klopp di Anfield tanpa gol. Di sisi lain, ini menjadi kesempatan
bagi Klopp untuk membuktikan bahwa mereka sebenarnya mampu bersaing
dengan City, tanpa sederet pemain bintang.
Di atas kertas, persiapan Liverpool selama pramusim jauh lebih matang
ketimbang City. Sejak menjuarai Liga Champions musim 2018-2019,
Liverpool sukses mencatat tiga kemenangan dan sekali imbang dari tujuh
laga yang sudah mereka lakoni selama laga ujicoba pramusim. Sementara
dua sisanya berakhir dengan kekalahan. Sedangkan City juga mencatat tiga
kali menang dari empat laga ujicoba selama pramusim, sejak menjuarai
Piala FA musim 2018-2019. Sementara satu sisanya berakhir dengan
kekalahan.
0 comments:
Post a Comment