![]() |
Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit,kelelahan,diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan), sampai pun duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.”(HR.Bukhori) |
Tak selamanya hidup itu indah,terkadang ada
tantangan dan rintangan yang harus dilewati. Ini adalah ujian dari Allah
untuk manusia,dengannya Allah akan menghinakan seseorang atau
mengangkat derajatnya di sisi-Nya.
Banyak
orang yang tak sanggup menghadapi cobaan tersebut, sehingga menderita
dan terhina karenanya, dan tak sedikit pula yang selamat dan sukses
sehingga Allah memuliakannya.
Agar kita tidak terhina dan lemah ketika mendapat ujian dan cobaan, maka kita harus memiliki iman yang kuat dan tangguh.
Kekuatan
itu ada dua macam, yaitu kekuatan jasmani dan kekuatan rohani. Kedua
kekuatan itu sangat dibutuhkan oleh manusia. Kekuatan rohani mempunyai
peranan penting dan dominan untuk mengalahkan tantangan dan
menyingkirkan rintangan. Karena ia dapat memotivasi dan memberi spirit
untuk tetap tabah, sabar, optimis dan tidak putus asa, serta akan
memunculkan energi yang mampu membuat dirinya kuat, berani dan rela
berkorban apapun asal Allah meridhoinya. Kekuatan jasmani pun tak dapat
diremehkan. Jadi orang mukmin yang ideal adalah yang kuat jasmani dan
rohaninya.
Indikasi bentuk kekuatan tersebut dapat dilihat sebagai berikut;
Pertama,
Orang beriman yakin bahwa dengan iman yang kuat dan tangguh, Allah akan
memberi kekuatan dan menolong mereka, sebagaimana dulu saat perang
Badar, jumlah pasukan Islam sedikit akan tetapi mampu mengalahkan
orang-orang kafir yang jumlahnya lebih banyak dan dilengkapi dengan
peralatan perang yang lebih canggih.
Sungguh
Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, Padahal kamu adalah
(ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada
Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
(QS.Ali Imron;123)
Oleh
karena itu, apabila seorang mukmin mendapat kesulitan dan problematika
hidup yang berat maka dia akan memohon kekuatan dan pertolongan dari
Allah SWT. Dengan kekuatan dan pertolongan dari Allah, segala urusan
akan dapat diselesaikan dengan baik.
Kedua,
Orang beriman akan selalu khusnudzon dalam hidupnya karena dia yakin
bahwa Allah tidak akan mencelakakan hamba-Nya yang beriman kepada-Nya.
Seandainya mendapat cobaan dari Allah, dia tidak akan larut dalam
kesedihan dan kegelisahan apalagi sampai berputus asa. Dia akan tetap
tegar dan penuh optimisme didalam menghadapi kehidupan ini. Kesulitan
dan musibah dalam hidupnya dia yakini sebagai ujian dari Allah untuk
meningkatkan kualitas keimanannya atau sebagai sarana penebus kesalahan
dan dosa-dosa yang pernah dia lakukan.
Rosulullah SAW bersabda;”Tiada
seorang mukmin ditimpa rasa sakit,kelelahan,diserang penyakit atau
kesedihan (kesusahan), sampai pun duri yang menusuk tubuhnya kecuali
dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.”(HR.Bukhori)
Maka
Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada
kedukaan. dan Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.(QS.Al-Anbiya’;88)
Ketiga, Orang
beriman sabar menghadapi cobaan dan rintangan hidup, penderitaan di
dunia ini hanya sementara saja. Orang beriman yakin bahwa sesudah
kesulitan akan muncul kemudahan.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(QS.94; 6)
Dengan kesabaran akan mendatangkan banyak kebaikan bagi dirinya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW; “Sungguh
mengagumkan urusan orang mukmin.Seluruh urusannya selalu baik. Dan
tidaklah hal itu berlaku bagi seseorang kecuali seorang mukmin. Jika dia
mendapat nikmat dia bersyukur dan itu kebaikan bagi dirinya. Dan jika
dia ditimpa musibah dia bersabar, dan itu kebaikan bagi dirinya.”(HR.Ahmad)
Orang beriman mendapat energi yang dahsyat karena kesabarannya dan yakin Allah akan selalu bersamanya.
Dan
taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar. (QS.Al-Anfal;46)
Keempat,Orang
beriman akan berusaha sekuat tenaga dan tak kenal lelah untuk
mewujudkan cita-citanya. Tapi semua yang telah di usahakan akan
diserahkan keputusannya kepada Allah. Jika keputusan Allah tidak sesuai
dengan harapannya, dia akan menerimanya dengan lapang dada karena dia
yakin Allah lebih tahu mana yang baik dan buruk bagi hamba-Nya. Bisa
jadi keputusan itu buruk menurut pandangan manusia tapi baik menurut
Allah karena Allah Maha Tahu segala yang terjadi dan yang belum terjadi.
Disinilah pentingnya bertawakkal kepada Allah SWT karena dengan
bertawakkal kepada-Nya, Allah akan mencukupi keperluannya.
Allah berfirman;
Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu. (QS. 65; 3)
Kelima, Orang
mukmin harus percaya diri dan senang dengan keimanannya karena Allah
telah memilihnya menjadi hamba-Nya yang diunggulkan atas yang lain.
Orang mukmin tidak boleh minder menghadapi orang lain atau bangsa lain
meskipun bangsa lain terutama bangsa Eropa dan Amerika sekarang ini
unggul secara teknologi dan ekonomi. Sesungguhnya yang dinilai tinggi
derajatnya dihadapan Allah itu bukan majunya teknologi, canggihnya
peralatan perang, pesatnya kemajuan ekonomi, dll akan tetapi iman dan
taqwanya.
Allah berfirman;
Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal
kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.(QS.Ali Imran; 139)
Keenam, Orang
mukmin itu harus bersungguh-sungguh dan giat bekerja untuk mendapatkan
apa yang bermanfaat bagi hidupnya. Orang mukmin tidak boleh
loyo,bermalas-malasan dan hanya berangan-angan kosong.
Rosulullah SAW bersabda;”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah,dan keduanya adalah baik.”(HR.Muslim).
Dan didalam Hadits yang lain Nabi SAW bersabda;”Bersungguh-sungguhlah untuk mencapai apa yang berguna bagimu.”
Untuk
itulah seorang mukmin harus terus menerus melakukan aktifitas yang
dinamis selama nyawa masih dikandung badan karena ini merupakan perintah
agama kita.
Allah berfirman;
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS.94; 7)
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.(QS.94; 8)
Semoga
uraian singkat ini mampu menggugah semangat kita untuk selalu
mengevaluasi diri dan instropeksi ke dalam. Mengapa kita yang beriman
ini seakan-akan tidak punya kekuatan untuk bangkit menuju kepada
kejayaan Islam?Jangan-jangan apa yang kita jalani selama ini masih
sangat jauh dari iman yang dikehendaki Allah.
Tetapi
kita harus tetap semangat untuk terus berproses menjadi mukmin yang
kuat dan tangguh, selalu optimis dan berusaha sekuat tenaga, dan
bertawakkal kepada Allah serta memohon pertolongan-Nya agar cita-cita izzul islam wal muslimin bisa segera terwujud.
Semoga.
0 comments:
Post a Comment