SERANG – Menjelang Hari Antikorupsi Sedunia, hampir
di setiap daerah, para pegiat antikorupsi melaksanakan pelbagai kegiatan
berupa kampanye, sosialisasi hingga pelatihan antikorupsi, tak
terkecuali di Banten.
BEM FKIP Untirta bekerjasama dengan Motor Literasi, Forum TBM dan
Rumah Dunia menyelenggarakan penyuluhan antikorupsi dengan tema “Bersatu
Lawan Korupsi”. Mereka mengundang Firman Hadiansyah, penyuluh
antikorupsi tingkat madya yang juga dosen FKIP Untirta.
Pada kesempatan tersebut, Afin selaku Ketua Pelaksana menjelaskan
bahwa acara ini dilaksanakan sebagai cara ikut terlibat memperingati
Hari Antikorupsi.
“Jumlah peserta yang ikut kegiatan ini ada 47 orang yang terdiri atas
pelajar, mahasiswa dan komunitas di Banten. Harapannya setelah kegiatan
ini para peserta mengetahui tentang problematika antikorupsi,” katanaya
melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/12/2018).
Firman Hadiansyah yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut
menjelaskan mengenai pentingnya pemuda melakukan aksi melalui pendidikan
antikorupsi.
“KPK tidak boleh jalan sendirian. Kita harus ikut mendukung dengan
melakukan aksi-aksi penyuluhan dan pendidikan antikorupsi di Indonesia,
terutama di Banten yang tingkat korupsinya masih mengenaskan.”
Selain penyuluhan, pada kesempatan tersebut para peserta bersepakat
membuat komunitas aksi yang dinamakan “Pemuda Lawan Korupsi” (Pelakor).
Ojan yang juga Ketua BEM FKIP demisioner terpilih menjadi koordinator
Pelakor Banten.
Ojan mengatakan bahwa komunitas ini akan bergerak secara reguler ke
sekolah, desa, komunitas bahkan universitas untuk sama-sama
menyosialisasikan bahaya antikorupsi.
“Korupsi adalah bahaya laten karena siapapun kita bisa terlibat.
Untuk itu kita harus mengetahui dan memberikan pencerdasan kepada
pelbagai elemen masyarakat sehingga bisa menghindari praktik-praktik
antikorupsi” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment