Friday, 13 December 2019

Ujian Nasional Tak Mampu Mengukur Kognitif Siswa


JAKARTA – Menteri Pendidi­kan dan Kebudayaan (Mendik­bud), Nadiem Makarim, men­gatakan ujian nasional (UN) tidak mampu mengukur ke­mampuan kognitif siswa. Selain itu, menurut Nadiem, UN tidak menyentuh nilai karakter siswa.
“Untuk menilai aspek kog­nitif pun belum mantap. Kare­na bukan kognitif yang dites. Tapi aspek memori. Memori dan kognitif adalah dua hal yang berbeda. Bahkan tidak menyentuh karakter, values dari anak tersebut yang saya bi­lang bahkan sama penting atau lebih penting dari kemampuan kognitif,” kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR yang membidangi urusan pendidikan di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12).
Dalam rapat kerja itu, Na­diem menjelaskan alasan pemerintah menghapus UN pada 2021. Selain tidak mampu mengukur kemampuan kogni­tif siswa, UN itu hanya sekadar membuat siswa menghafal. Belum lagi, materi pada mata pelajaran padat.
“Karena cuma ada bebera­pa jam untuk melakukan itu, sehingga semua materi harus di-cover. Ujung-ujungnya ya harus menghafal. Makanya timbul berbagai kebutuhan un­tuk bimbel dan lain-lain untuk mencapai angka tinggi,” kata Nadiem.
Selain itu, kata Nadiem, UN menjadi sumber stres bagi siswa, guru, dan orang tua. Apalagi nilai UN dijadikan penentu nilai akhir siswa di masa sekolah.
“Di UU sudah dijelaskan bahwa UN adalah untuk men­gasesmen sistem pendidikan. Tapi karena dilakukan di akhir jenjang dan karena menguji berbagai pelajaran, ini ujung-ujungnya jadi angka rapor siswa,” ujar Nadiem.
Pemerintah berencana mengganti UN dengan pe­nilaian kompetensi minimum dan survei karakter. Penilaian kompetensi minimum diukur melalui asesmen literasi dan numerasi. Selanjutnya, sur­vei karakter berisikan tentang penerapan nilai-nilai Pancasila.
Kemampuan Literasi
Nadiem mengatakan ases­men kompetensi minimum itu diukur melalui kemampuan literasi dan numerasi. Menurut dia, literasi dan numerasi meru­pakan kompetensi dasar yang wajib dimiliki tiap individu.
“Topiknya cuma dua. Satu, literasi, yaitu kemampuan memahami konsep bacaan. Bukan membaca. Yang kedua adalah numerasi, yaitu bukan kemampuan menghitung, tapi kemampuan mengaplikasi­kan konsep hitungan di dalam suatu konteks yang abstrak atau yang nyata,” kata Nadiem.
Ia menegaskan Kemendik­bud telah memikirkan matang-matang gagasan konsep ases­men kompetensi minimum tersebut. Asesmen kompetensi minumum itu merujuk pada tes evaluasi pendidikan Pro­gramme for International Stu­dent Assessment (PISA) yang dibuat oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
“Kita telah menarik in­spirasi dari berbagai ases­men di seluruh dunia, tidak hanya Indonesia. Kita bekerja sama dengan organisasi yang membuat PISA, yaitu OECD yang semuanya mengasesmen murni kompetensi bernalar,” ujarnya.
“Artinya, konten dari ases­men kompetensi sangat sulit dibimbelkan,” lanjut Nadiem.
Selanjutnya, dia juga meng­gagas survei karakter. Asesmen ini untuk menilai penanaman dan penerapan nilai-nilai Pan­casila di lingkungan sekolah
Share:

0 comments:

Post a Comment

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

DPRD Provinsi Banten Selamat Idul Adha 1446 H

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support