Sebagai orang beriman kita percaya bahwa hidup kita akan dijamin oleh
Allah apalagi firman Dia menyatakan bahwa apabila kita meminta pasti
akan diberi. namun mengapa kita sudah rajin beribadah mulai dari rajin
shalat 5 waktu sampai Shalat Duha namun hidup tetap susah ? sedangkan
mereka yang dzalim cenderung lebih sukses dari kita ? sehingga dari
kesuseksannya membuat mereka dapat hidup enak. Mengapa semua ini terjadi
? apakah Allah tidak mendengar doa kita ? atau ini takdir kita ? dan
stop jangan berfikir buruk . semua hal itu terjadi karena banyak sebab
diantaranya yaitu .
Allah mempunyai sifat Rahman
Sifat rahman adalah bentuk kasih sayang Allah kepada semua manusia
namun untuk rahim hanya ditujukan kepada manusia yang menyembah kepada
Allah. sehingga tidak heran mereka yang dzalim mendapatkan kasih sayang
dari Allah di dunia ini namun ingat di akherat nanti tidak. berbeda
dengan orang beriman mereka mendapatkan rahman dan rahim dari Allah
secara komplet. jadi jangan heran apabila kamu melihat orang dzalim
mendapatkan nikmat lebih dari Allah sebab mereka di akherat kelak tidak
mendapatkan rahim dari Allah.
Allah menutup mata orang dzalim dari dosa
Salah satu alasan mengapa orang dzalim lebih sukses dari kita karena
mereka tidak melihat dosa itu apa. secara lahiriyah mereka mengetahui
arti dosa itu apa namun secara mata batin mereka sudah buta tentang
konsekuensi sebuah dosa . sehingga perbuatan mereka cenderung menabrak
hal – hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan atau perbuatan berdosa.
maka konsekuensi dari sikap nekat mereka inilah hidupnya menjadi lebih
sukses daripada orang beriman. berbeda dengan orang beriman yang berbuat
sesuai aturan dan menjauhi dosa sehingga cenderung hidupnya datar –
datar saja. contohnya perbedaan para pelaku koruptor yang nekat
melakukan korupsi dengan pegawai biasa. konsekuensi dari perbuatan
nekatnya melakukan korupsi yaiutu dapat membeli mobil baru dan rumah
baru. berbeda dengan pegawai biasa yang tidak melakukan tindak korupsi
dimana hidupnya ya tetap biasa saja.
Pos terkait
Dunia ini hanya sementara
Dengan sifat yang sementara ini Allah memberi dua pilihan kepada
manusia yaitu berfoya – foya dengan berlebihan atau mengisinya dengan
beribadah. untuk manusia yang dzalim tentu dimanfaatkan sebaik – baiknya
yaitu dengan cara bekerja keras tanpa beribadah kepadaNYA. berbeda
dengan manusia beriman yang menggunakan waktunya untuk bekerja dan
beribadah sehingga hasilnya tentu berbeda dengan usaha manusia dzalim.
semua kenikmatan yang dimiliki oleh manusia dzalim itu hanya sementara
berbeda nanti ketika hidup di akherat. jadi saat kamu melihat morang
dzalim hidup bahagia jangan keburu iri ingat nikmat mereka hanya
sebentar saja.
Ujian bagi manusia yang beriman
Semua yang ada di dunia ini sudah menjadi ketetapan Allah. salah
satunya adalah kenikmatan berlebih yang dimiliki manusia dzalim dengan
tujuan yaitu menguji iman bagi manusia yang beriman. apabila kita
melihat segala kenikmatan tersebut menjadi terlena atau terjerumus dalam
hal buruk maka kita gagal ujian dariNYA. namun apabila melihat segala
nikmat tersebut tetap sabar dan istiqomah maka kita telah lulus ujian.
Selain itu terdapat ujian lainnya yang berkaitan dengan hal ini
yaitu tentang bagaimana menghadapi kesuksesan yang telah diraih. banyak
diantara kita menjadi berhasil karena saat terpuruk melihat orang dzalim
hidup bahagia. dengan melihat kehidupan orang dzalim tersebut menjadi
motivasi sehingga menjadi sukses karena bekerja keras. saat menghadapi
kesuksesan inilah iman kita diuji apakah menjadi takabaur atau tetap
beriman kepada Allah dengan cara bersyukur. saat menghadapi kesuksesan
kemudian tetap istiqomah dan bersyukur disimpulkan kita telah lolos
ujian. namun apabila menghadapi kesuksesan malah membuat kita menjadi
lupa diri dan takabur maka kita telah gagal dalam ujian Allah.
Karena masalah perputaran waktu
Sudah digariskan bahwa kehidupan umat di dunia ini mengalami pasang
surut. contohnya dulu saat awal kebangkitannya Islam mencapai kejayaan
dibuktikan Islam sampai menguasai wilayah Benua Eropa. kemudian
berangsur – angsur mengalami kemunduran yang ditandai banyak hal seperti
terpecah – belahnya umat Islam di dunia sampai saat ini. sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa semua ini sudahlah menjadi sunatullah. tujuan
dari diciptakan semua ini karena satu hal yaitu agar manusia belajar
tentang kehidupan masa lalu yang tidak abadi. jadi saat kamu melihat
orang dzalim hidupnya lebih sukses daripada kamu maka stop berfikir
bahwa Allah tidak adil. karena semua itu adalah masalah sunatullah yang
sudah ditetapkan oleh Allah semata.
Motivasi orang muslim agar bangkit dari keterpurukan
Seringkali kita kalah sejak awal dari orang dzalim mulai karena
masalah pendidikan, sistem yang tidak mendukung sampai hal – hal
lainnya. contohnya dalam hal usaha dimana kita merintis dengan dengkul
sehingga hanya bisa menyewa kios di pasar. berbeda dengan orang dzalim
karena mendapat dukungan dari keluarga maka dia dimodali sehingga
memiliki 3 kios sekaligus. lantas bagaimana menyikapi keadaan ini ?
apakah kita akan mencercanya atau bagaimana ? maka jawaban pastinya
adalah digunakan sebagai motivasi untuk lebih maju. dari ilustrasi di
atas dapat diambil kesimpulan bahwa segala kelebihan yang dimiliki orang
dzalim pada hakekatnya digunakan sebagai motivasi orang muslim agar
hidupnya lebih maju. jadi mulai sekarang apabila melihat orang dzalim
lebih sukses dari kita jangan mencaci tapi gunakan sebagai motivasi agar
lebih keras lagi saat berusaha.
Azab yang tertunda
Semua kenikmatan yang dimiliki oleh orang dzalim pada dasarnya adalah
ujian dari Allah. sehingga dengan sikap mereka yang tetap melaksanakan
maksiat saat mendapatkan kebaikan dari Allah ,maka dapat dipastikan
mereka mendapatkan azab dari Allah. lantas apabila mendapatkan azab dari
Allah mengapa mereka semakin hari malah semakin jaya dan menindas kita
yang notabene beriman kepada Allah ? maka jawaban pastinya adalah Allah
tengah mempersiapkan azab yang tertunda. sedangkan bagi kita yang
ditindas dapat menyikapinya dengan dua pilihan pertama digunakan sebagai
motivasi agar hidup lebih baik. yang nomor dua berfikir bahwa saat
kita sabar menghadapi cobaan dari Allah lewat penindasan orang kafir ini
dapat digunakan sebagai media untuk membersihkan dosa kita.
0 comments:
Post a Comment