TANGSEL-Pemerintah Kota Tangerang Selatan tengah berusaha memberantas
penyerabaran virus Chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk aedes
aegypti.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, saat
ini pihaknya melalui Dinas Kesehatan, telah melakukan beberapa kali
fogging guna memberantas penyebaran virus Chikungunya tersebut.
Namun, kata dia, hal itu tak cukup efektif. Sebab, fogging hanya mampu memberantas nyamuk yang sudah dewasa saja.
"Kalau fogging itu hanya bisa membunuh nyamuk jantan dan betina
dewasa," kata Benyamin saat menyambangi lokasi penyebaran virus
Chikungunya di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangsel, Jumat
(14/2/2020).
Sementara, kata Benyamin, virus Chikungunya itu harus diberantas
dengan memutus mata rantainya, yakni membasmi nyamuk aedes aegypti sejak
masih jentik.
"Caranya kita harus lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui
3 M, yaitu menguras atau membersihkan, menutup penampungan air dan
mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi perkembangbiakan
nyamuk. Jadi kita basmi jentik yang ada di air," paparnya.
Selain itu, kata Benyamin, kebersihan lingkungan pun juga menjadi faktor pemicu lainnya.
"Ini membuktikan secara nyata bahwa perlu kebersihan lingkungan. Dan di situ membuktikan peran serta masyarakat," tuturnya.
Senada, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Deden Deni
mengatakan, cara antisipasi terbaik merupakan dengan menjaga
kebersihan.
"Apalagi musim hujan, biasanya itu diikuti oleh wabah penyakit.
Sebetulnya sudah kita antisipasi, nanti kita evaluasi," katanya.
Deden menambahkan, untuk memantau perkembangbiakan jentik, pihaknya
akan menerjunkan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) di setiap
kecamatan.
"Untuk memantau dan membasmi jumantik. Pokjanal sudah kita bentuk di masing-masing kecamatan," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment