![]() |
SERANG, (KB).- Komite Olah raga Nasional Indonesia
(KONI) Provinsi Banten menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) di salah
satu hotel di Kota Serang, Selasa (25/2/2020). Pada kegiatan tersebut,
otoritas tertinggi olah raga prestasi di Banten ini akan memaksimalkan
anggaran dana hibah yang diberikan untuk meraih prestasi di PON XX
Papua.
Ketua Umum KONI Banten Rumiah Kartoredjo tetap optimistis menghadapi
PON XX Papua, dengan memaksimalkan anggaran yang telah diberikan oleh
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
“Kita tahu semua sebagai pelaku olah raga bahwa anggaran di PON kali
ini berkurang, dan mau gak mau kami harus memanfaatkannya sebaik
mungkin. Tapi bukan berarti kami berdiam diri pasrah begitu saja, kalau
memang Pemerintah Provinsi bisa menambahkan ya harus diberikan. Karena
itu adalah hak kami, target 10 besar itu lumayan loh,” ucapnya ketika
memberikan sambutan.
Rumiah mengatakan, seluruh pengurus yang ada di provinsi maupun kota
dan kabupaten yang ada di Banten tidak boleh berkecil hati, apalagi
menyerah dalam menghadapi PON XX 2020 ini.
“Tidak ada kata mundur dalam kamus para patriot olah raga. Banten
punya peluang mendulang banyak medali di Bumi Cendrawasih,” katanya
berkobar-kobar memberikan motivasi kepada peserta RAT.
Senada dengan itu, Wakil Ketua I KONI Pusat Suwarno mengungkapkan,
kepada seluruh cabang olah raga (cabor) untuk terus berlatih sesuai
kemampuan yang dimiliki masing-masing. Agar tidak berhenti dengan
kondisi atau kendala apapun.
“Bukan hanya Banten saja yang memiliki kendala terkait dana. Bahkan
saya salut dengan KONI Banten, di bawah kepemimpinan Rumiah dapat terus
mendapatkan prestasi di bidang olah raga, baik tingkat nasional maupun
internasional. Dan untuk 10 cabor yang masih abu-abu jadi bertanding apa
tidak, itu sudah saya katakan sebagai perwakilan dari KONI Pusat kami
siap memperjuangkannya. Namun lagi-lagi tuan rumah lah yang masih
menyekat agar hanya 37 cabor saja. Dan tidak mau diadakan di luar
daripada Provinsi Papua,” ujarnya.
Suwarno menggambarkan pada pelaksanaan Asian Games Jakarta-Palembang
2018 lalu, hanya menggunakan dua nama daerah. Padahal, pada
pelaksanaannya event tersebut juga menggunakan daerah lain, seperti
Bekasi, Bogor, hingga Tangerang.
“Asian Games 2018 kan tajuknya Jakarta-Palembang, namun ada beberapa
venue yang di Tangerang, Bekasi, Bogor dan Bandung. Sama kalau kita
aplikasikan ke PON Papua, temanya tetap PON XX Papua, namun ada beberapa
venue yang di Jatim. Simpel kan,” tuturnya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga (Dispora) Banten,
Deden Apriandi menyampaikan, pihaknya merasa terbebankan karena kan
anggaran hibah pada PON XX Papua yang lebih sedikit dibanding PON XIX
Jawa Barat.
“Percaya lah, kami pun atas nama Dispora masih terus bernegosiasi
kepada pihak-pihak berwenang terhadap masalah anggaran PON ini. Karena
mau gak mau keputusannya masih ada di tangan pemerintah provinsi atas
nama Gubernur Banten,” ucapnya.
Deden mengatakan, semoga pada RAT 2020 KONI Banten tetap mengusung jiwa hati yang lebar.
“Saya setuju dengan penyampaian Ibu Rumiah, saat ini kita harus
sepintar-pintarnya memilih antara keperluan dan kebutuhan. Baik untuk
atlet ataupun wasit, kita semua tetap satu nama, Kontingen Banten
Cemerlang,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment