TANGERANG-Penampilan Ingwi Randanata, gitaris band Bina Mentari (BM) asal
Makasar dan kawan-kawan mampu merebut perhatian Arman Maulana dan Iga
Massardi. Band tersebut meraih pucuk mimpinya menjuarai Pucuk Cool Jam
2020 di Yogyakarta, Sabtu (1/2/2020) malam.
Band beraliran rock modern asal SMAN 4 Bantaeng itu digawangi 4
personel, Akbar K (vokalis), Ingwi Randanata (gitaris), Deny Nereus
Marchel Purba (bass), dan Jabal Nurdiansyah (drum).
Ribuan penonton di depan panggung spektakuler Pucuk Cool Jam 2020
"Make The Journey Louder" di lapangan Mandala Krida Yogayakarta menjadi
saksi keberhasilan mereka. Bahkan, tetes air mata bahagia pun tak
terbendung.
"Kami tidak menyangka bisa menjuarai Pucuk Cool Jam 2020 ini. Ini
satu kebanggaan sekaligus tantangan untuk kami ke depannya," ungkap
Ingwi Randanata di lokasi.
Sebelum beraksi di panggung skala nasional ini, BM band telah
membuktikan talenta bermusik di daerah asalnya, Makasar. Beberapa
prestasi telah diraih, diantaranya juara 1 festival pelajar Makasar
2017, juara 1 festival tingkat pelajar SMA hari jadi Kota Bantaeng 2017,
juara 1 festival pelajar tingkat SMA kota Bantaeng 2019.
Sementara Pucuk Cool Jam 2020 menjadi pengalaman perdana mereka berkompetisi dengan band asal daerah lain.
![]() |
Aksi panggung BM Band, asal SMAN 4 Bantaeng, Makasar (Juara 1 Pucuk Cool Jam 2020), Sabtu (1/2/2020)
|
Pucuk Cool Jam 2020 memulai rangkaian audisi digital sejak September
2019 untuk wilayah Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Samarinda, Makasar
dan Palembang.
Selain kategori musik, event yang digawangi Teh Pucuk Harum ini,
sejak 5 tahun yang lalu ini juga memberikan kesempatan kepada talenta
muda yang aktif di ekstrakulikuler sekolah. Tak sedikit generasi
milenial yang telah ikut serta dan berusaha menuju puncak final.
Di babak final, dewan juri memilih tujuh peserta kategori band dan
ekstrakulikuler yang telah lolos di level live audisi di 7 kota
tersebut. Mereka kemudian mendapatkan pembekalan berupa workshop kreatif
dari SAE Indonesia sebelum beraksi di panggung final.
Hasilnya, ketujuh band dan ekskul tersebut tampil lebih baik.
"Kesempatan ini menjadi pengalaman berharga, karena kami benar-benar
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari para mentor yang tak
diragukan lagi kemampuannya," tambah Ingwi.
Juara kedua kategori band diraih Mahesa band asal SMAN 2 Bandung,
serta juara tiga diraih Chopstik, band asal SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta.
Pada ketegori ekskul yang digawangi dewan juri Bisma Karisma dan Ufa
Sofura, Salvador, ekskul dance asal SMA Bopkri 1 Yogyakarta meraih juara
1, juara 2 diraih ScareCrow, grup fl_dance_ asal SMAN 1 Samarinda,
sementara posisi ketiga diraih Rosevelt, grup dance asal SMAK Kalam
Kudus, Malang.
“Saya merasa senang dan surprise meilhat penampilan para finalis ini
yang mampu menyajikan sisi musikalitas yang kreatif serta penampilan
panggung yang enerjik” ungkap Armand Maulana, juri kategori band.
Iga Massardi menambahkan, sebenarnya ia dan Armand Maulana cukup
mengalami kesulitan untuk menentukan mana band yang terbaik karena para
finalis mampu menpersembahkan penampilan terbaiknya.
Pilihan terhadap BM Band, kata Iga, karena sukses menjawab tantangan
yang diberikan oleh tim juri berupa aransemen lagu ‘Make The Journey
Louder’ yang diciptakan oleh Iga Massardi sehingga mampu menunjukkan
karakter dan keunikan bermusik mereka.
Sementara, Yustina Amelia selaku Brand Manager Teh Pucuk Harum
mengatakan, Teh Pucuk Harum sebagai penyelenggara festival musik dan
juga kreativitas seni terbesar anak muda Indonesia yang bertajuk Pucuk
Cool Jam ini sangat bangga bisa menjadi saksi dari perkembangan dan
pejalanan musisi muda Indonesia berbakat dari tahun ke tahun,
“Kami berharap festival ini bisa menjadi penutup manis dari rangkaian
Pucuk Cool Jam 2020 ‘Make The Journey Louder’. Semoga ajang ini bisa
konsisten memberikan inspirasi untuk seluruh anak muda Indonesia,"
pungkasnya.
Selain penampilan para finalis Pucuk Cool Jam 2020, panggung juga
digemparkan oleh penampilan sejumlah musisi tanah air, diantaranya
FSTVLST dan Endank Soekamti yang luar biasa mengobati rindu para
penggemar di Yogyakarta, lalu penampilan Maliq & D’Essentials, Sal
Priadi, dan White Shoes & The Couples Company membawakan melodi dan
harmoni lagu yang indah serta penutupan yang ciamik dari band asal
Yogyakarta yakni Guyon Waton
0 comments:
Post a Comment