PANDEGLANG, (KB).- Bupati Pandeglang Irna Narulita
meresmikan pusat pendidikan konservasi di Taman Nasional Ujung Kulon,
Kampung Legon Pakis, Tanjunglame, Kecamatan Sumur, Kamis (27/2/2020).
Irna berharap pusat pendidikan ini bisa mengedukasi masyarakat
tentang perkembangan populasi habitat yang ada di wilayah Taman Nasional
Ujung Kulon (TNUK).
“Nanti, masyarakat Pandeglang khususnya bisa tahu tentang keberadaan
badak jawa yang ada di TNUK dan habitat lainnya yang sudah ada di
wilayah TNUK,” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Ia menjelaskan, semua orang mengetahui jika badak jawa bercula satu merupakan warisan dunia yang ada di Kabupaten Pandeglang.
“Tapi hingga saat ini belum bisa melihat langsung seperti apa bentuk
dan rupa badak jawa. Legon Pakis ini bisa menjadi sarana wisata edukasi
masyarakat dan para wisatawan yang datang sebelum JRCA dibuat,”
tuturnya.
Sementara Kepala Seksi Satu Panaitan Husen mengatakan, pemanfaatan
Pusat Pendidikan Legon Pakis ini akan dilakukan secara kolaboratif
masyarakat dan desa.
“Desa dan masyarakat akan mengelola ini sambil kami dampingi sehingga bisa membuat forum bisnis dalam pemanfaatan nya,” katanya.
Husen mengatakan, Pusat Pendidikan Konservasi dibangun di lahan seluas 30 hektare yang terletak di beberapa titik.
“Segmennya jelas untuk edukasi pendidikan konservasi bagi pengunjung,
mulai dari pelajar, mahasiswa ,pencinta alam dan penelitian,” ucapnya.
Menurut Husen, Legon Pakis juga bisa menjadi filter agar zona inti tidak terganggu.
“Zona inti bukan untuk kepentingan wisata saja, namun untuk kepentingan terbatas seperti penelitian,” tuturnya.
Khusus untuk wisata, lanjut Husen, pada tahun 2021 akan dibangun
Javan Rhino Studi and Conservation Area (JRSCA) dengan program
multiyears.
“Nanti kita akan lakukan pemilihan oleh tenaga ahli, indukan yang
sudah tidak produktif dua atau tiga akan kita pilih untuk display,”
ujarnya.
0 comments:
Post a Comment