SERANG BANTEN-Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Jusuf Kalla (JK) mendorong
masjid di Banten tak hanya dijadikan tempat ibadah, melainkan sebagai
pengembangan ilmu dan ekonomi untuk memakmurkan masyarakat. Apalagi,
Banten memiliki banyak masjid dan nilai sejarah tinggi.
Hal itu dikatakan Jusuf Kalla dalam pelantikan pengurus DMI Provinsi
Banten masa khidmat 2019-2024 di Pendopo Gubernur Banten, KP3B,
Kecamatan Curug, Kota Serang, Rabu (26/2/2020).
“Masjid punya fungsi bukan hanya tempat salat, bagaimana masjid
memakmurkan masyarakat, punya fungsi ke masyarakat mengembangkan ekonomi
sekitarnya. Jadi bagaimana menjadikan masjid mampu memakmurkan
masyarakatnya,” katanya.
Untuk menjalankan masjid sebagai sarana memakmurkan masyarakat, kata
dia, bisa dimulai dengan cara melaksanakan pertemuan dan berdiskusi.
Mengajak orang-orang yang ahli dalam bidang pengembangan ekonomi
kerakyatan sehingga masyarakat bisa menyerap ilmunya.
“Di bidang kesehatan pangggil dokter bicara di masjid, soal pertanian panggil ahli pertanian ke masjid,” ucapnya.
Menurut dia, Banten memiliki peluang yang besar menjadi pusat
memakmurkan masyarakat. Mengingat, Banten memilik masjid yang cukup
banyak termasuk yang memiliki nilai sejarah tinggi.
“Masjid mempunyai fungsi pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan, ekonomi,” tuturnya.
Ia membantah anggapan yang menyebutkan masjid sebagai pusat
radikalisme. Selama ini masjid tidak pernah dijadikan tempat merencakan
aksi teror.
“Banyak yang mengatakan masjid banyak radikalisme. Saya bilang
bedakan radikalisme dan amar ma’ruf nahi mungkar. Khatib itu berbicara
amal ma’ruf nahi mungkar. Yang merencanakan teror, kita lihat beritanya
dilakukan di kontrakan. Bukan di masjid,” tuturnya.
Pembangunan keagamaan
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, Banten termasuk provinsi
yang konsen dalam pembangunan bidang agama, ditunjukkan dengan
revitalisasi Kawasan Kesultanan Banten. Termasuk pula mengirim tiga
orang ahli sejarah Banten ke Belanda untuk mencari dan menemukan
manuskrip dan catatan lainnya tentang Banten.
“Banyak orang Banten yang tidak tahu sejarah Banten. Nantinya bisa dipelajari semua,” katanya.
Pembangunan agama lainnya, lanjut dia, setiap tahun dianggarkan
membangun masjid bagi kampung atau masyarakat yang belum memiliki
masjid.
“Kita juga ada program 1.000 Tahfidz untuk pembinaan imam dan khatib ke desa-desa,” katanya.
0 comments:
Post a Comment