CILEGON -Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia mengadakan sensus
penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, kali ini BPS menggunakan metode sensus melalui sistem
secara online untuk menginput data penduduk.
Nantinya, masyarakat diminta untuk mengisi data sensus secara online
dengan mengisi formulir yang ada dalam layar monitor komputer atau
telepon pintar.
Menurut Kepala BPS Kota Cilegon Bambang Suyatno, selain melakukan
pendataan secara online. Pihaknya akan melakukan pendataan secara
konvensional dengan cara mendatangi rumah-rumah warga (door to door)
yang ada di Kota Cilegon dengan dibantu 400 petugas lebih.
“Sensus online diselenggarakan memang dimulainya tanggal 15 Februari
sampai 31 Maret di serentak seluruh Indonesia. Dan kedua, akan dilakukan
sensus lanjutan (Sensus Konvensional) di sini mengenai kendala-kendala
yang akan dilaksanakan nanti bulan Juli, itu untuk meng-cover hal-hal
tadi, misalnya jaringannya (bermasalah) data NIK-nya belum punya,” papar
Bambang, usai menghadiri acara Rapat Dinas Pendampingan Sensus Penduduk
di Aula Setda Lingkungan Pemerintahan Kota Cilegon, Senin 17 Februari
2020.
Dikatakan Bambang, dari data sensus online yang masuk ke database
BPS, ada sekitar 0,13 persen penduduk yang telah menginput datanya
melalui jaringan internet ini. “Untuk Cilegon, baru dua hari ini tadi
saya monitor di dashbor itu ada 0,13 persen. Dari 455 ribu (penduduk
Kota Cilegon) kira-kira udah 500 an ya,” katanya.
Meski demikian, BPS Kota Cilegon sendiri menargetkan 22 persen untuk
sensus terhadap Aparat Sipil Negara (ASN). Untuk penduduk Cilegon,
dikatakan Bambang, ia belum menemukan gambaran mengenai target terhadap
masayarakat.
“Targetnya (Cilegon) pertama untuk menjaring ASN itu 22 persen dan
untuk warga masyarakat kita belum melihat. Kita sensus penduduknya
inikan belum sampai 31 Maret jadi belum kelihatan,” ujarnya.
Disinggung soal akses Internet di wilayah Kota Cilegon, Bambang
mengungkapkan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan penyedia
layanan internet. Ia juga menegaskan, kondisi jaringan internet di Kota
Cilegon termasuk yang berkualitas baik.
“Ya enggak juga sebenarnya, mungkin juga tergantung dari perangkatnya,” tegasnya.
0 comments:
Post a Comment