SERANG KOTA- Presiden Jokowi berharap para Kepala Desa (Kades)
di seluruh Indonesia bisa memanfaatkan Dana Desa (DD) untuk meningkatkan
percepatan pembangunan perekonomian desa, salah satunya pemberdayaan
desa wisata.
Dengan bantuan DD itu, para Kades diharapkan mampu
mengembangkan desanya seperti Desa Gamcheon di Kota Busan, Korea
Selatan. Desa kumuh yang terletak di lereng gunung yang cukup curam itu
mampu disulap menjadi desa wisata setelah dipercantik dan di tata rapih.
Desa
Instagramable itu menjadi salah satu atraksi wisata di Busan. Karena
lokasinya yang curam, desa itu kemudian disebut ‘Machu Pucchu-nya
Busan’. Terletak di Distrik Saha, rumah-rumah di desa ini kemas menjadi
warna-warni, dindingnya dengan beragam karya seni seperti mural. Jika
dilihat dari ketinggian, rumah-rumah di desa ini terlihat bertumpuk
dengan perpaduan warna yang menarik.
“Pak Jokowi menginginkan para
Kades bisa menyulap desanya menjadi seperti itu. Tidak membutuhkan dana
besar, yang penting kreasi dan inovasi dari aparatnya ada dan mau untuk
mengembangkan,” ujar Deputi II Kemendagri Boytenjuri saat memberikan
arahan pada Rakor Percepatan Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa,
Selasa (18/2/2020).
Boy menambahkan, DD ini harus segera
digulirkan agar segera bisa direalisasikan, terutama untuk sektor padat
karya yang mempekerjakan masyarakat setempat, seperti pertanian,
peternakan dan pembangunan jalan desa.
“Para aparat desa
diharapkan merembukan terlebih dahulu sektor padat karya apa yang akan
dioptimalkan, sehingga tidak ada konflik ke depannya,” katanya.
Selain
itu, lanjut Boy, pengawasan juga akan dilakukan secara intensif yang
melibatkan unsur Pemda dan Pemprov selaku kepanjangtanganan pemerintah
pusat di daerah. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi lagi kasus
penangkapan terkait penyalahgunaan DD di daerah yang banyak ditemukan.
Apalagi tahun ini DD mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. “Tiap tahun DD ini mengalami kenaikan,” ujarnya.
Pada
tahun 2016, pemerintah pusat mengalokasikan DD sebesar Rp46,98 triliun,
pada 2017 dan 2018 masing-masing sebesar Rp60 triliun, pada 2019
sebesar Rp70 triliun dan pada 2020 ini pemerintah pusat mengucurkan
sebesar Rp72 triliun.
“Dana ini akan dicairkan paling lambat bulan Juni yang dicairkan
dalam tiga tahap. Tahap pertama dan kedua 40 persen dan tahap ketiga 20
persen. Setiap desa mendapatkan DD bervariatif, tergantung luas desa,
letak geografis dan jumlah penduduknya,” kata Boy.
Dana sebesar
ini harus bisa dimanfaatkan dalam rangka menciptakan stabilitas ekonomi
masyarakat di tengah goncangan ekonomi global yang tidak menentu. Jika
DD ini dialokasikan dengan maksimal, maka bisa dipastikan perekonomian
Indonesia akan tetap stabil ditengah isu global.
“Pak presiden
menitipkan agar penggunaan DD ini dimaksimalkan dan jangan sekali-kali
bermain. Karena sudah banyak contohnya Kades yang kini terjerat kasus
hukum karena menyalahgunakan DD,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment