JAKARTA – Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman
sebesar 300 juta dollar AS atau 4,8 triliun rupiah (kurs 16 ribu rupiah)
untuk mendukung pemerintah Indonesia melaksanakan reformasi di sektor
keuangan guna membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan mencapai
tujuan kesejahteraan bersama.
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu
Kahkonen, mengatakan pemerintah tetap harus melindungi masyarakat yang
belum mencapai keamanan finansial kelas menengah meski fundamental
makroekonomi Indonesia masih kuat dengan tingkat kemiskinan hanya satu
digit.
“Sektor keuangan yang sehat dan baik sangat penting untuk
mempertahankan pertumbuhan Indonesia serta mencapai sasaran
pertumbuhan ekonomi pemerintah dan pengentasan kemiskinan terutama di
tengah kondisi global yang terus menantang,” ujar Kahkonen.
Pinjaman Bank Dunia untuk reformasi sektor keuangan di Indonesia
merupakan komponen penting dari Kerangka Kerja Kemitraan Negara
Kelompok Bank Dunia untuk Indonesia yang terfokus kepada prioritas
pemerintah.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengatakan pemerintah telah
mengambil langkah penting untuk memperkuat sektor keuangan, khususnya
pengawasan keuangan dan pengelolaannya di masa krisis.
“Sekarang percepatan reformasi untuk meningkatkan efisiensi dan
inklusi tanpa mengabaikan stabilitas diperlukan untuk membiayai
kurangnya infrastruktur dan memperluas peluang ekonomi bagi individu dan
usaha di Indonesia,” kata Luky dalam keterangan tertulisnya, di
Jakarta, Senin (23/3).
Sekitar setengah penduduk dewasa Indonesia tidak memiliki rekening
bank, sehingga mereka memiliki kesempatan yang terbatas untuk
berinvestasi bagi masa depan dan mendapatkan perlindungan dari
guncangan finansial serta nonfinansial.
Selain itu, terbatasnya layanan keuangan dan kurangnya insentif
untuk tabungan jangka panjang juga menciptakan risiko lebih lanjut bagi
individu serta membatasi peluang investasi di sektor-sektor penting
seperti infrastruktur.
Kebijakan Pembangunan
Oleh sebab itu, pinjaman dari Bank Dunia tersebut akan digunakan
untuk mendukung kebijakan pembangunan dengan memberikan bantuan
anggaran bagi agenda reformasi Indonesia di tiga bidang kebijakan
utama.
Pertama adalah menambah ukuran sektor keuangan dengan memperluas
jangkauan dan produk pasar keuangan serta memobilisasi tabungan jangka
panjang sehingga akan meningkatkan ketersediaan dana dan akses bagi
individu dan perusahaan.
Kedua, meningkatkan efisiensi sektor keuangan dengan praktik yang
lebih transparan, andal, dan berbasis teknologi sehingga menguntungkan
individu maupun perusahaan dengan menyalurkan tabungan untuk peluang
investasi paling produktif dengan cara lebih murah, cepat, dan aman.
Ketiga yakni menahan guncangan sektor keuangan dengan memperkuat
kerangka kerja resolusi, mempromosikan praktik keuangan berkelanjutan,
dan membangun mekanisme keuangan risiko bencana sehingga mampu
melindungi masyarakat maupun aset Indonesia. n Ant/P-4
0 comments:
Post a Comment