JOMBANG-Santri Pondok Pesantren Tebuireng di Kabupaten Jombang, Jawa Timur,
dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Langkah ini diambil untuk
mencegah dan meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab
Covid-19.
"Kami sediakan 15 bus untuk kepulangan para santri. Di setiap bus
juga disediakan pendamping dari pengurus pondok untuk memastikan mereka
sampai tujuan," kata Azwani, pengurus Pondok Pesantren Tebuireng, usai
pemberangkatan rombongan bus pengangkut santri di lapangan parkir
Pesantren Tebuireng Jombang. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (27/3).
Santri yang dipulangkan menggunakan bus, menurut dia, kebanyakan
berasal dari luar Jawa Timur. Pengasuh pondok pesantren, KH Abdul Hakim
Mahfudz atau Gus Kikin, serta pengurus pesantren lain menghadiri acara
pelepasan pemberangkatan santri ke daerah asal.
Sebelum berangkat, bus-bus pengangkut santri Tebuireng disterilisasi.
Petugas pesantren yang ditugasi mendampingi santri pulang juga sudah
dibekali dengan cairan pembersih tangan serta obat-obatan untuk
keperluan santri.
Azwani mengatakan, pondok pesantren sudah mulai memulangkan santri sejak Rabu (25/3).
Khusus untuk santri yang tinggal di wilayah Jawa Timur, orang tua
mereka harus datang menjemput ke pondok pesantren. Pengurus pondok
pesantren tidak mengizinkan santri naik angkutan umum sendiri. Pengurus
pesantren ingin memastikan para santri aman dan selamat sampai tujuan.
"Teman-teman santri yang wilayah Jatim, yang dekat-dekat dijemput
oleh keluarga. Syarat wajib dijemput. Untuk yang mulai Jumat ini sampai
Minggu untuk santri yang dari luar Provinsi Jatim ini kebanyakan santri
dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain. Yang Sumatera
kemarin saja di Batam harus dikarantina," kata Azwani.
Pondok Pesantren Tebuireng berkoordinasi dengan pondok pesantren lain
di wilayah Kabupaten Jombang guna mencegah terjadinya kemacetan karena
pemulangan santri secara bersamaan oleh beberapa pesantren.
Diliburkan Sampai Wabah Mereda
Pesantren Tebuireng menjadi tempat belajar bagi sekitar 4.000
santri putra dan putri. Menurut Azwani, kegiatan belajar mengajar di
pondok pesantren akan dimulai kembali setelah wabah Covid-19 berakhir.
"Ini diliburkan mulai Rabu dan batas waktunya tidak ada. Untuk
kembali ke pesantren, sudah ada grup WhatsApp khusus wali santri, jadi
tanggal berapa santri kembali ke pesantren akan diinformasikan," kata
dia.
Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng sudah mengerahkan petugas untuk
membersihkan kompleks pesantren dan menyemprotkan disinfektan di kawasan
pesantren.
Makam di kawasan pondok pesantren yang biasanya dibuka untuk umum
sampai sekarang masih di tutup. Pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim
Asy'ari, tokoh Nahdlatul Ulama KH Wahid Hasyim, mantan presiden KH
Abdurrahman Wahid, dan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Sholahudin
Wahid dimakamkan di makam tersebut.
0 comments:
Post a Comment