![]() |
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Mendatangi Command Center Jawa Barat. ©2020 |
BANDUNG -Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bersama sejumlah
pejabat eselon I Kemendagri menyambangi Gubernur Jawa Barat Ridwan
Kamil. Kunjungannya ke Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat pada Rabu
(18/03/2020) itu merupakan aksi jemput bola untuk memastikan kesiapan
Pemerintah Daerah dalam menangani dan menekan penyebaran Covid-19.
"Mendapat atensi yang luar biasa dari Pemerintah Pusat, pemerintah
pusat bisa hadir ke daerah, khususnya Jabar untuk menyampaikan pandangan
dari Bapak Presiden untuk mensinkronisasi penanganan Covid-19 ini,"
kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam konferensi persnya.
Gubernur Jawa Barat yang kerap disapa Kang Emil itu juga menyatakan
siap menerima arahan Mendagri selaku pembina dan pengawas pemerintahan
daerah untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama melawan
wabah tersebut.
"Arahan Bapak Menteri kepada kami adalah agar (penanganan) Covid-19
ini mulai digerakkan dari masyarakat, tidak hanya Pemda dan Pemerintah
Pusat saja, sehingga kita semua, influencer dan orang-orang di rumah
bisa mengantisipasi. Insyaallah kita terima arahan tersebut, kita akan
habis-habisan terkait masalah ini, hidup sehat, meningkatkan pertahanan
tubuh, social distancing, waspada, tidak perlu panik, tidak perlu
emosional, semua ikuti arahan pemimpin, pemerintah utama, Insyaallah
kita akan melalui ini dengan cepat," ujarnya.
Sementara itu Mendagri Tito Karnavian mengatakan, lawatannya ke Jawa
Barat sebagai provinsi terbesar di Indonesia itu, dimaksudkan agar
tindakan preventif maupun mitigasi Covid-19 dilakukan secara tepat.
"Saya datang berkunjung ke Jabar, Bandung, ada hal yang sangat
penting sehingga saya harus ke Jabar untuk ini. Karena kita tahu bahwa
Jabar ini juga dekat dengan Jakarta,
kemudian juga ada yang terpapar Covid-19. Yang kedua Jabar ini adalah
provinsi yang terbesar di Indonesia, sehingga saya mengingat penting
untuk datang ke Jabar," kata Mendagri.
Ditegaskan Mendagri, Pemda memiliki peran yang sangat sentral untuk
mencegah penyebaran Covid-19 terutama bagi orang yang berisiko, termasuk
mengedukasi publik agar melakukan tindakan pencegahan yang efektif dan
meningkatkan daya tahan tubuh.
"Nah, oleh karena itu 2 (dua) hal ini yang perlu kita lakukan
bagaimana penyebaran karena penyebarannya bisa ke orang-orang yang
berisiko. Yang kedua bagaimana mengedukasi publik supaya memperkuat daya
tahan tubuh. Nah, salah satu upaya untuk mencegah penyebaran itu adalah
dengan melaksanakan bersih-bersih, kemudian juga membunuh virus itu di
tempat-tempat publik yang sering dikunjungi masyarakat atau tempat lain
dengan menggunakan bahan tertentu yang bisa mematikan virus tersebut,"
ujar Mendagri.
Tak kalah penting, menjaga jarak atau social distancing melalui
kebijakan bekerja dari rumah jika memungkinkan, pengaturan sistem
transportasi publik, dan langkah mitigasi lainnya, juga dinilainya amat
penting dalam mencegah penyebaran Covid-19 itu.
"Kemudian melaksanakan juga kebijakan social distancing, menjaga
jarak, nah ini sangat beragam, memulai dari bekerja dari rumah seperti
ASN, sudah ada edarannya dari Kemenpan-RB, dari Kemendagri juga.
Kemudian juga kebijakan lain, (menghindari) kerumunan, sistem
transportasi, tim yang melakukan mitigasi, merawat yang sedang terpapar,
dan seterusnya, ini memerlukan langkah-langkah seperti itu," jelasnya.
Mendagri juga mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat yang telah
melakukan langkah antisipatif guna kesiapan serta mitigasi Jabar dalam
menghadapi Covid-19 itu.
"Kemudian saya juga memberikan apresiasi kepada Pak Gubernur karena
beliau sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sejak awal, antisipasi
awal dilakukan kesiapan kalau Covid - 19 masuk Jabar, kemudian langkah-
langkah mitigasi termasuk edukasi dan juga ke depan kalau misalnya
terjadi lonjakan, sudah menyiapkan Rumah Sakit, tenaga medis, ruang
isolasi, dan lain-lain," pujinya.
0 comments:
Post a Comment