![]() |
SERANG
– Walikota Serang Syafrudin dan Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi dinyatakan
nonreaktif atau negatif Covid-19.
Keduanya, secara bersamaan melakukan rapid test Covid-19, Selasa (7/4) siang.
Pemeriksaan pada kedua pimpinan Kota Serang
itu dilakukan selama 15 menit oleh dua petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kota Serang. Pemeriksaaan melalui pengambilan sampel darah, lalu sampel darah
diteteskan ke alat rapid test.
Selanjutnya, cairan pelarut sekaligus reagen diteteskan di tempat yang sama.
Hasilnya akan tampak di alat berupa garis.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, proses rapid
test berjalan tak lebih dari 15 menit. Selama proses menunggu hasil,
petugas kesehatan memberikan beberapa pertanyaan seperti riwayat perjalanan,
kesehatan seputar batuk, dan demam. “Tadi sekitar 15 menit dites. Hasilnya negatif, alhamdulillah
tidak terkena virus,” ujarnya, kepada wartawan.
Kata
Syafrudin, pelaksanaan rapid test
dilakukan setelah sebelumnya pihak Dinkes meminta pengecekan. Dirinya kerap
kali bertemu banyak orang. Setelah rapid test perdana ini, ke depan akan
selalu mengecek kesehatan. “Tadi sama Pak Ketua Dewan (DPRD-red), hasilnya juga
negatif,” katanya.
Untuk
menekan penyebaran wabah Covid-19 Syafrudin meminta seluruh masyarakat tetap
menerapkan social distancing, pola
hidup sehat, menggunakan masker saat bepergian, hingga mencuci tangan pakai
sabun.
Senada dikatakan Walikota Serang, Ketua DPRD
Kota Serang Budi Rustandi mengaku hasil rapid
test negatif. Kendati demikian dirinya tetap berupaya menerapkan pola hidup
sehat, social distancing sesuai
anjuran pemerintah. “Alhamdulillah hasilnya negatif,” katanya singkat.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kota Serang Ratu Ani Nuraini mengatakan,
pihaknya telah menggunakan 139 rapid test dengan memprioritaskan orang dalam
pemantauan (ODP), pasien dalam pemantauan (PDP), dan petugas kesehatan termasuk
wartawan. “Kita sudah melakukan 139 rapid test. Hasilnya semua negatif,”
katanya.
“Tadi siang Pak Wali dan Ketua DPRD selama 15
menit setelah ambil darah beliau-beliau
kita tunggu kemudian kita juga sudah lakukan, sudah hasilnya negatif,”
sambung Ratu Ani.
Sedangkan,
untuk rapid test Wakil Walikota
Serang, Subadri Ushuludin, dan Sekretaris Daerah (Sekda) akan dilakukan hari
ini. Sedangkan untuk anggota DPRD, Dinkes masih melihat jumlah rapid test
yang tersedia. “Anggota Dewan juga belum, kami akan lihat dulu rapid test-nya
ada berapa lagi, semua PDP kita rapid test termasuk OPD yang sudah
dipulangkan akan di-rapid di puskesmas masing-masing,” pungkasnya.
50 POSITIF TAK DIRAWAT
Sementara itu, di Kabupaten
Tangerang, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, saat ini rapid
test sudah dilakukan kepada 800 orang lebih. Sekira 600 lebih dilakukan
kepada tenaga medis di 23 rumah sakit di Kabupaten Tangerang dan 200 orang yang
erat kontak dengan pasien positif Covid-19. Hasilnya, ada 50 orang lebih yang
positif.
Tetapi, kata Hendra, meski hasil rapid
test-nya positif, mereka tidak akan menjalani perawatan di rumah sakit.
“Positif dalam rapid test ini berarti, mereka ini pernah terpapar
virus corona, tetapi imun tubuhnya kebal. Jadi tidak perlu dirawat, karena
kondisinya sehat-sehat,” kata Hendra, melalui telepon seluler, Selasa
(7/4).
Pasien yang harus dirawat di rumah sakit, tambah Hendra, berdasarkan hasil pemeriksaan swab, bukan rapid test. Meski tidak dirawat di rumah sakit, mereka yang hasil rapid test-nya
positif tersebut, menjalani isolasi diri di rumah. “Meskipun kondisinya
sehat, mereka tetap harus isolasi di rumah selama 14 hari,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment