JAKARTA-Jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus korona
(covid-19) di Tanah Air semakin bertambah. Sampai hari ini terdapat
2.273 orang positif Covid-19, 164 orang dinyatakan sembuh, dan 198 orang
meninggal dunia.
Di antara para korban yang meninggal akibat
covid-19, terdapat tenaga medis yang telah berjuang di garda depan untuk
merawat para pasien. Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) total terdapat 24 dokter yang meninggal terkait covid-19.
“Sejauh
ini sejawat yang meninggal ada 24 dokter dan dokter gigi. Itu yang
terkonfirmasi terkait Covid-19,” kata Humas IDI Halik Malik saat
dihubungi Media Indonesia, Minggu, 5 April 2020.
Halik
mengungkapkan, dari informasi yang diterima PB IDI, setidaknya ada 18
dokter yang dilaporkan meninggal karena positif covid-19 dan PDP
covid-19.
1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM)
2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI)
3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel)
6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jaktim)
9. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU, IDI Medan)
10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Cabang Prabumulih)
11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo. (IDI Jakpus)
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
14. Dr. Bernadetta Tuwsnakotta Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) Meninggal di RS Persahabatan (IDI Jaksel)
16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel)
17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jaksel)
18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab. Bekasi)
Sedangkan enam lainnya merupakan dokter gigi berdasarkan laporan Persatuan Dokter Gigi Indonesia.
1. drg. Umi Susana Widjaja
2. drg. Yuniarto Budi Santosa
3. drg. Amutavia P. Artsianti
4. drg. Roselani Widajati Odang
5. drg. Gunawan Oentaryo
6. drg. Anna
“Mayoritas dokter yang meninggal masih aktif praktek dan melayani pasien,” imbuhnya.
Halik
mengatakan, IDI bisa saja mengumpulkan data terkait faktor risiko dan
penyebab dokter dan tenaga medis yang meninggal, tugas utamanya,
menangani pasien covid-19 langsung atau tidak langsung, perkiraan waktu
terpapar, lokasi terpapar, hingga faktor penyebabnya. Namun hal ini
sulit dilakukan jika tidak ada data awal dari pihak yang berwenang siapa
saja tenaga medis yang terpapar, baik yang positif covid-19 maupun yang
PDP.
“Jika pemerintah bisa berikan datanya, bersama tim ahli bisa
dilakukan analisa mendalam untuk strategi pencegahannya. Saat ini
langkah-langkah antisipatif sudah dilakukan dengan berbagai himbauan dan
pelatihan penanganan covid-19 kepada sejawat dokter,” pungkasnya.







0 comments:
Post a Comment