![]() |
SERANG – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Banten, Erwin Soeriadimadja mengatakan Bank Indonesia mendukung proses
penggabungan antara Bank Bjb dan Bank Banten. Penggabungan atau merger
untuk meningkatkan skala usaha bank tersebut.
Bank Indonesia juga akan mendukung kedua bank tersebut untuk tetap
beroperasi secara normal, dan melayani kedua bank dalam bidang Sistem
Pembayaran Tunai seperti Penarikan maupun Setoran Uang ke Bank Indonesia
serta sistem pembayaran non tunai seperti kliring dan Real Time Gross
Settlement (RTGS).
Bank Indonesia akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dalam proses merger untuk penyatuan operasional di Sistem Pembayaran
serta berbagai kewajiban pelaporannya.
“Dengan merger tersebut, tentu akan memberi daya dukung yang lebih
besar sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah untuk memperkuat
pertumbuhan di Provinsi Banten,” ujarnya, Jumat (24/4/2020).
Ia berharap bank pembangunan daerah menjadi motor penggerak
perekonomian daerah khususnya untuk dapat meningkatkan kredit usaha
kecil dan mikro khususnya sektor industri yang produktif.
Dhani Gunawan Idat, Kepala Kantor Regional (KR) I OJK DKI
Jakarta-Banten mengatakan penggabungan Bank Banten dengan Bank Bjb
merupakan upaya untuk meningkatkan skala usaha dan kualitas layanan
kepada masyarakat. Kedua Bank tersebut akan tetap beroperasi secara
normal dalam melayani nasabah.
“Dalam proses penggabungan usaha kedua bank ini, maka dapat
ditegaskan bahwa dalam proses merger Bank Banten dan Bank Bjb tetap
beroperasi melayani kebutuhan nasabah dan layanan keuangan masyarakat,”
ucapnya.
Dhani menyampaikan kepada masyarakat khususnya nasabah Bank Banten
diimbau untuk tetap tenang karena dengan proses penggabungan tersebut
merupakan upaya untuk meningkatkan skala usaha dan kualitas pelayanan
bank kepada masyarakat yang lebih baik.
0 comments:
Post a Comment